Liputan6.com, Jakarta Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja mengungkap pendaftaran untuk gelombang 17 akan segera dibuka. Lantaran Pemerintah telah menggelontorkan dana untuk Kartu Prakerja sebesar Rp 10 triliun di semester I 2021.
“Tunggu saja pengumumannya teman-teman, tapi karena ini memang mandatnya Rp 10 triliun pertama harus selesai di semester 1 jadi kita pasti lakukan di semester 1,” kata Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam Pemaparan hasil survei Persepsi Penerima Kartu Prakerja, Kamis (20/5/2021).
Advertisement
Denni mengatakan untuk kuotanya berasal dari peserta gelombang 12-16 yang dicabut kepesertaannya yakni sebanyak 44.000 orang untuk gelombang 17 nanti.
Kendati begitu, untuk tambahan kuota Kartu Prakerja PMO akan tetap menunggu arahan dari Komite Cipta Kerja. Sebab, jika ada tambahan kuota berarti harus ada tambahan anggaran untuk pelaksanaannya.
Lebih lanjut, kata Denni, begitupun untuk pembukaan Kartu Prakerja di Semester 2 tahun 2021, pihaknya juga menunggu arahan dari Pemerintah. Namun yang pasti, PMO terus berupaya meningkatkan kualitas pelatihan yang ada di ekosistem prakerja.
“Terkait dengan rencana Semester 2, kita menunggu arahan dari Komite Cipta Kerja. Namun pastinya komitmen dari Manajemen Pelaksana adalah kita akan meningkatkan kualitas pelatihan yang ada di ekosistem prakerja, karena 1 tahun 11 April lahir dan kini sudah Mei jadi kita ingin kualitas pelatihan di ekosistem kita semakin meningkat,” ungkapnya.
Adapun hingga kini Pemerintah sudah menganggarkan dana untuk Kartu Prakerja sebanyak Rp 20 triliun yang digelontorkan untuk 2 semester, masing-masing semester Rp 10 triliun.
“Kami manajemen, jadi kami hanya menunggu keputusan dari Pemerintah. Kalau Pemerintah mengatakan perlu ditambah lagi anggaran untuk membantu masyarakat lebih banyak kami siap, intinya gitu,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Update Terbaru, 44 Ribu Kepesertaaan Kartu Prakerja Dicabut
Manajemen Pelaksana (PMO) program Kartu Prakerja melaporkan, ada sebanyak 44 ribu peserta Kartu Prakerja dari gelombang 12-16 yang dicabut kepesertaannya karena tidak membeli program pelatihan pertama.
"Ada 44 ribu penerima Kartu Prakerja dari gelombang 12-16 yang dicabut kepesertaannya karena tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak ditetapkan sebagai penerima," jelas Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu, Kamis (20/5/2021).
Adapun masa pembelian pelatihan pertama untuk gelombang 16 telah berakhir pada hari Kamis, 29 April 2021 pukul 23.59 WIB.
Dengan adanya pemutusan pada 44 ribu peserta ini, Manajemen Pelaksana telah bersiap untuk membuka pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17. Kuota formasinya akan mengacu pada jumlah peserta yang diputus kontrak sejak gelombang 12 hingga 16 tersebut.
Namun, Louisa sejauh ini belum memberikan konfirmasi bagaimana proses pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17, dan berapa besaran kuota yang dipersiapkan.
Lebih lanjut, Louisa juga mengajak seluruh peserta Kartu Prakerja yang masih aktif untuk memanfaatkan dana pelatihan Rp 1 juta sebelum akhir 2021 ini.
"Mereka yang masih ada di dalam ekosistem memiliki waktu sampai 15 Desember 2021 untuk memanfaatkan dana pelatihan Kartu Prakerja sebesar Rp 1 juta," imbuh Louisa.
Advertisement