6 Fakta Menarik tentang Kota Padang yang Jadi Pintu Gerbang Barat Indonesia di Samudera Hindia

Padang adalah ibu kota Provinsi Sumatera Barat yang sempat salah disebut menjadi provinsi oleh Presiden Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2021, 08:33 WIB
Pantai Padang yang jadi pintu gerbang barat Indonesia di Samudera Hindia. (dok. Instagram @andrian_pamula / https://www.instagram.com/p/Br_u5HhhsFd/?utm_medium=copy_link / Dinda Rizky

Liputan6.com, Jakarta - Padang bukanlah provinsi tetapi ibu kota Provinsi Sumatera Barat. Kota ini merupakan yang terbesar di pantai barat Pulau Sumatera dengan luas wilayah 693,66 kilometer persegi. Kota ini dikelilingi dengan perbukitan yang memiliki ketinggian mencapai 1.853 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kota Padang juga lahir sebagai kota seni dan budaya lewat legenda Malin Kundang dan novel Siti Nurbaya. Pada umumnya, nama Padang diasosiasikan oleh masyarakat Indonesia sebagai etnis Minangkabau serta makanan khas yang dikenal sebagai masakan Padang.

Bangunan yang ada di Padang mengusung bentuk bangunan yang modern namun tetap tradisional. Hal ini terlihat pada suatu gapura yang berada di beberapa ruas jalan dengan ciri khas atap gonjong yang menjadi salah satu simbol etnik dan merepresentasikan Minangkabau.

Masih banyak lagi fakta menarik tentang Padang yang sempat disebutkan Presiden Jokowi sebagai provinsi saat meninjau Jalan Tol Trans Sumatera untuk ruas Pekanbaru-Padang, Seksi Pekanbaru-Bangkinang, Kota Pekanbaru, Rabu, 19 Mei 2021. Berikut enam fakta menarik yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Pintu Gerbang Barat Indonesia di Samudera Hindia

Kota Padang menjadi pintu gerbang bagi negara-negara yang berada di wilayah Samudera Hindia. Ibu kota provinsi Sumatera Barat ini telah diresmikan menjadi Gerbang Indian Ocean Rim Association (IORA) atau Asosiasi Negara-negara di Kawasan Samudra Hindia.

Pantai Padang adalah salah satu lokasi wisata yang memiliki simbol dari Gerbang IORA, yaitu berupa penunjuk arah yang berdiri tepat di pinggir bibir Pantai Padang. Simbol tersebut menunjukkan 21 negara peserta asosiasi beserta dengan arah dari titik pandang Kota Padang.

2. Tak Ada Rumah Makan Padang

Rumah makan Padang yang sering ditemui di berbagai penjuru daerah, justru tak bisa ditemukan di Padang. Hanya ada tiga jenis rumah makan di Padang yang menjual beberapa menu serupa, yaitu rumah makan ampera, kapau, dan restoran biasa. Ketiga rumah makan tersebut memiliki ciri khas, yakni dalam segi harga, cara penyajiannya, penataan lauknya, dan lain sebagainya.

Ampera dicirikan lewat makanan yang ditata di rak kaca. Pembeli tinggal tunjuk yang mau dibeli, mirip seperti restoran padang di kota-kota lain. Sedangkan, di rumah makan kapau,  lauknya ditempatkan di wadah besar dan disusun diatas meja bertingkat seperti tangga. Terakhir, pengunjung restoran biasa memilih makanan yang dipesan berdasarkan buku menu.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


3. Angkutan Umum Rasa Mobil Balap

Masjid Raya Ganting sebagai masjid tertua di Padang. (dok. Instagram @medanwisata / https://www.instagram.com/p/BDpjXGfNp_s/?utm_medium=copy_link / Dinda Rizky)

Angkutan kota (angkot) sebagai transportasi umum di Padang berbeda dengan angkot pada umumnya. Angkot Padang mayoritas telah dimodifikasi interior dan eksteriornya. Desain angkot Padang dihiasi dengan banyak corak yang menempel di mobil, mulai dari gambar hingga tulisan grafiti.

Menurut sejarawan dan Indonesianis David Revee, modifikasi angkot yang ada di Padang paling menarik dan mencolok dibandingkan angkot-angkot lainnya di Indonesia. Bagian dalam angkot dilengkapi dengan speaker yang besar dan keras. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian pelanggan.

4. Masjid Tertua di Padang

Masjid Raya Ganting merupakan masjid peninggalan sejarah pada abad ke-19 yang terletak di Kota Padang. Masjid ini tercatat sebagai masjid tertua di Padang. Tampilan bangunan Masjid Raya Ganting merepresentasikan akulturasi etnis-etnis yang ada di Padang dengan pengaruh Neoklasik dari Eropa yang dominan pada bagian fasad.

Pada awal abad ke-20, Masjid Raya Ganting juga sempat menjadi masjid terbesar di Minangkabau dan telah berkontribusi dalam pengembangan dakwah Islam. Bangunan masjid ini terpelihara dengan baik walaupun sempat mengalami kerusakan akibat gempa bumi pada 2005 dan 2009. Masjid Raya Ganting juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah Indonesia.


5. Tak Ada Indomaret dan Alfamart

Potret Pulau Pasumpahan, Pulau Maldives nya Indonesia (dok. Instagram @minangtourism / https://www.instagram.com/p/BhAwo8VFTq_/?utm_medium=copy_link / Dinda Rizky)

Kota Padang memiliki keunikan lain, yaitu tidak memiliki satu pun gerai Indomaret dan Alfamart. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak mengizinkan kedua minimarket tersebut beroperasi sebagai upaya melindungi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan pengusaha lokal. Pemerintah lokal memastikan dengan adanya kebijakan tersebut bukan berarti Sumbar menutup diri dari investasi luar, namun memberikan peluang bagi pelaku usaha ritel lokal untuk berkembang.

6. Maldives-nya Indonesia

Pantai Pasumpahan, salah satu kekayaan alam di Indonesia yang disebut dengan Pulau Maldives versi Indonesia. Pantai ini memiliki air laut yang sangat jernih dan pasir putih yang begitu bersih. Air di Pasumpahan seperti dibagi menjadi tiga, pada bagian pinggir berwarna bening, bagian depan hijau, dan bagian tengah membiru.

Menurut cerita rakyat setempat, Pulau Pasumpahan merupakan latar belakang terjadinya legenda Malin Kundang. Konon katanya, Pulau Pasumpahan menjadi tempat dikutuknya Malin Kundang jadi batu. Karena itu, pantai ini diberi nama Pasumpahan yang berarti disumpah.(Dinda Rizky Amalia Siregar)


Aksi Nekat Terobos Penyekatan Mudik Lebaran

Infografis Aksi-Aksi Nekat Terobos Penyekatan Mudik Lebaran 2021. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya