Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi meminta masyarakat tidak berpergian untuk mencegah lonjakan kasus virus corona. Pasalnya, tingginya mobilitas akan menimbulkan kerumunan dan mengurangi kepatuhan protokol kesehatan.
"Inilah yang memicu lonjakan kasus. Lalu saat terjadi lonjakan kasus covid-19, beban pada pelayanan kesehatan juga ikut meningkat," jelas Sonny dikutip dari siaran persnya, Kamis (20/5/2021).
Advertisement
Pemerintah, kata dia, telah mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik Lebaran dan mengetatkan aktivitas masyarakat ke luar kota. Hasilnya, jumlah penumpang yang menggunakan transportasi darat maupun udara turun di atas 50 persen.
"Transportasi baik angkutan laut, udara, bahkan angkutan darat lalu lintasnya turun 93 persen. Angkutan udara pun turun 70 persen. Esensi pelarangan mudik itu adalah agar masyarakat jangan melakukan perjalanan pada tanggal berapa pun," katanya.
Sementara itu, Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Lia G. Partakusuma mengaku khawatir adanya lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran 2021. Terlebih, pemerintah mencatat ada 1,5 juta warga yang ke kampung halaman selama periode pelarangan mudik lebaran.
"Kalau sampai 7-8 ribu pasien dirawat bersamaan, maka RS akan sangat kewalahan sehingga tidak bisa membantu dengan maksimal," ujar Lia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Nakes Bisa Ikut Terpapar
Tidak hanya itu, kata Lia, jumlah tenaga kesehatan juga dikhawatirkan tidak mencukupi apabila jumlah pasien yang dirawat di RS meningkat secara bersamaan. Selain itu, tingginya angka penyebaran Covid-19 dinilai dapat membuat para tenaga kesehatan ikut terpapar.
"SDM di ICU harus khusus, belum lagi apabila jumlah penularan tinggi, maka SDM kita akan mudah tertular seperti awal tahun yang lalu, banyak tenaga kesehatan kita tertular COVID-19," ucap dia.
Adapun saat ini keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional kurang dari 30 persen. Namun sudah ada beberapa provinsi yang menunjukkan peningkatan BOR cukup signifikan.
"Aceh dan Sulawesi Barat BOR-nya kini sudah di atas 50 persen. Ada juga beberapa provinsi yang BOR-nya mencapai 25-50 persen seperti Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Riau. Lalu yang peningkatannya 10-24 persen ada di Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kep. Riau, Jawa Tengah, dan Jambi," tutur Lia.
Guru Besar Fakultas Kedokteran UI Soedjatmiko mengimbau pemerintah agar membatasi kerumunan di manapun, baik pemudik maupun yang tidak mudik. Menurut dia, warga yang tak mudik sebaiknya jangan berkerumun di pusat perbelanjaan, apalagi di tempat wisata.
"Apalagi dalam kerumunan itu kecenderungan mengabaikan protokol kesehatan juga tinggi, seperti memakai masker tidak benar, bahkan tidak memakai masker sama sekali," tegas Soedjatmiko.
Advertisement