Liputan6.com, Jakarta Mengantisipasi lonjakan COVID-19 pasca libur Lebaran 2021, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menekankan, kita harus bekerja keras mengurangi jumlah pasien COVID-19.
Upaya kerja keras mengurangi pasien COVID-19 dengan berbagai cara, salah satunya mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri selama 5 x 24 jam bagi mereka yang melakukan perjalanan. Terlebih lagi mereka yang sudah telanjur mudik walau sudah ada larangan mudik.
Advertisement
"Kita semua harus bekerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat. Tentunya, untuk antisipasi lonjakan kasus COVID-19," kata Doni saat memberikan arahan di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Kamis (20/5/2021).
"Salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri usai melakukan perjalanan."
Kunjungan Doni Monardo ke RSDC Wisma Atlet guna memastikan kesiapan antisipasi lonjakan kasus COVID-19 pasca libur Lebaran 1442 H. Berkaca dari tahun sebelumnya, angka kasus COVID-19 mengalami kenaikan yang cukup signifikan usai libur Lebaran.
Secara resmi, Pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik 2021 bagi warga yang hendak melakukan perjalanan ke kampung halaman. Akan tetapi, masih ada yang nekat melakukan mudik.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Lakukan Micro Lockdown Tingkat RT
Dari catatan Satgas, tren kenaikan jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit akan bertambah setiap akhir libur Lebaran. Ketika pasien COVID-19 di rumah sakit bertambah, maka akan diikuti dengan angka kematian yang cukup tinggi.
Hal ini akan berdampak kepada tenaga kesehatan (nakes) dan dokter yang merawat.
Para perangkat pemerintah setempat pun diimbau apabila terdapat lebih dari lima rumah dalam satu Rukun Tetangga (RT) yang positif COVID-19, maka posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) di tingkat Kelurahan berinisiatif untuk melakukan micro lockdown.
"Strategi lainnya (antisipasi lonjakan COVID-19) adalah apabila terdapat 5 rumah dalam 1 RT positif COVID-19, maka Posko PPKM mikro di tingkat kelurahan berinisiatif melakukan mikro lockdown," lanjut Doni Monardo melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
"Diharapkan dengan melaksanakannya secara disiplin, maka kekhawatiran terhadap angka kenaikan kasus COVID-19 bisa dihindari."
Advertisement