Liputan6.com, Jakarta Komedian Sapri alias Sapri Pantun meninggal dunia akibat penyakit diabetes pada 10 Mei 2021. Ia tutup usia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug Tangerang.
Sang istri, Irma Suryatin tengah hamil tua saat Sapri mangkat. Kini, Irma telah melahirkan bayi laki-laki. Biaya persalinannya ditalangi rekan sesama artis, Ruben Onsu dan Eko Patrio.
Baca Juga
Advertisement
Tujuh hari lewat sudah sejak Sapri berpulang. Adik Sapri, Dolly, usai menggelar pengajian untuk almarhum menyampaikan nama lengkap anak kedua komedian yang dikenal lewat jargo “masak aer” itu.
Inspirasi Selawat
“Muhammad Kahfi. Jadi Muhammad Kahfi ini almarhum sebelum meninggal, pada bulan puasa itu, kerap selawat dan baca terus. Dia senang selawat Allahul Kahfi,” beri tahu Dolly.
Ia pun mengenang percakapan Sapri beberapa hari sebelum meninggal dengan Irma Suryatin. Sapri mengaku jatuh hati pada nama Muhammad Kahfi. Ini akan jadi nama tengah dan belakang putranya.
Advertisement
Percakapan dengan Istri
“Ada percakapan dengan sang istri: Ma, pakai nama Muhammad Kafhi saja ya belakangnya. Kebetulan (nama) depannya dari Bang Sapri almarhum,” Dolly menyambung.
Paparan Dolly kami lansir dari video 7 Harian Komedian Sapri Pantun, Nama Sang Buah Hati Sudah Ada dan Tentang Ambulans di kanal YouTube KH Infotainment, 21 Mei 2021.
Menamai Sebelum Meninggal
Untuk nama depan, Sapri Pantun memilih Irsyan disertai alasan kuat. “Nama depannya Irsyan (singkatan dari nama) Irma Sapri Shelyn,” kata Dolly. Shelyn adalah putri Sapri.
“Jadi itu Bang Sapri yang menamai sebelum meninggal,” Dolly menambahkan. Irma hingga kini masih tak percaya suaminya meninggal. Ia masih merasa, Sapri Pantun hanya pergi beberapa hari untuk syuting.
Advertisement
Tiga Kali Juara
Sementara Dolly perlahan ikhlas. Ada banyak hal positif yang dikenang dari almarhum antara lain semangat kerja dan kecintaan terhadap dunia seni termasuk komedi juga teater.
“Sampai jadi juara tiga kali (kompetisi teater), sampai dia mau daftar saja enggak boleh karena juara satu berturut-turut sampai tiga kali. Dianggapnya sudah jagolah. Itu piala sudah numpuk,” ia mengakhiri.