Seorang koki menyiapkan potongan daging untuk dimasak di dapur restoran Don Julio di lingkungan Palermo, Buenos Aires, Argentina, Kamis (20/5/2021). Pemerintah Argentina memutuskan untuk menghentikan ekspor daging sapi selama satu bulan lamanya. (RONALDO SCHEMIDT/AFP)
Seorang koki menyiapkan potongan daging untuk dimasak di dapur restoran Don Julio di lingkungan Palermo, Buenos Aires, Argentina, Kamis (20/5/2021). Penghentian ekspor daging sapi Argentina demi mengurangi kenaikan harga pada pasar dalam negeri yang terus melambung. (RONALDO SCHEMIDT/AFP)
Seorang tukang daging bekerja di toko daging di restoran Don Julio di lingkungan Palermo, Buenos Aires, Argentina, Kamis (20/5/2021). Selama ini Argentina dikenal sebagai negara pengekspor daging sapi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Australia, dan India. (RONALDO SCHEMIDT/AFP)
Seorang tukang daging bekerja di toko daging di restoran Don Julio di lingkungan Palermo, Buenos Aires, Argentina, Kamis (20/5/2021). Penghentian ekspor daging sapi mendapat penolakan dari asosiasi bisnis Argentina. (RONALDO SCHEMIDT/AFP)
Potongan daging terlihat di toko daging di restoran Don Julio, lingkungan Palermo, Buenos Aires, Argentina, Kamis (20/5/2021). Tujuan utama ekspor daging sapi Argentina menuju ke China, Jerman dan Israel. (RONALDO SCHEMIDT/AFP)
Seorang koki menyiapkan potongan daging untuk dimasak di dapur restoran Don Julio di lingkungan Palermo, Buenos Aires, Argentina, Kamis (20/5/2021). Konsumsi daging sapi di Argentina alami penurunan terendah terkait situasi ekonomi dan inflasi yang mencapai 17,6 persen. (RONALDO SCHEMIDT/AFP)
Potongan daging sebelum dimasak di dapur restoran Don Julio di lingkungan Palermo, Buenos Aires, Argentina, Kamis (20/5/2021). Harga sepotong daging sapi di Argentina telah meningkat hingga 65,3 persen pada bulan April tahun ini dibanding satu tahun lalu. (RONALDO SCHEMIDT/AFP)
Potongan daging sebelum dimasak di dapur restoran Don Julio di lingkungan Palermo, Buenos Aires, Argentina, Kamis (20/5/2021). Sejak tiga tahun ini, Argentina tengah menghadapi resesi dan diperburuk dengan adanya pandemik COVID-19. (RONALDO SCHEMIDT/AFP)