Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan selama pandemi Covid-19 meski kita harus lebih banyak berada di rumah. Salah satunya adalah memasak. Kegiatan yang tadinya hanya iseng-iseng saja ternyata bisa mendatangkan berbagai manfaat untuk diri sendiri dan orang lain, seperti halnya yang terjadi pada sebuah grup memasak di Facebook.
Berawal dari saling bertukar resep masakan saat restoran ditutup selama lockdown. grup tersebut kemudian berkembang pesat menjadi komunitas daring yang dinamis. Mereka bahkan telah menghasilkan sebuah buku masak.
Buku karya grup itu berjudul “In the Quarantine Kitchen”, menyajikan sekitar 120 resep masakan mulai dari olahan pasta hingga ikan. Resep-resep di dalamnya merupakan kumpulan unggahan dari para anggotanya. Pembuatan buku ini juga punya tujuan mulia yaitu semua hasil penjualannya akan disumbangkan.
Baca Juga
Advertisement
Penggagas grup ini menceritakan perjalanan mereka, seperti dilansir dari laman abcnews, Rabu 19 Mei 2021. Proyek ini bermula di rumah keluarga Cangiano di Pulau Staten, New York, Amerika Serikat (AS). Traci Cangiano dan kedua putrinya Daniella dan Kristina, meluncurkan halaman Facebook pada Maret 2020 ketika karantina dimulai. Mereka membuatnya sebagai cara untuk membagikan menu makan malam mereka dengan keluarga dan teman-temannya.
"Kami tidak melihat pada awalnya akan menjadi seperti apa. Kami hanya berpikir itu adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang mengalihkan perhatian kami dari pamdemi," kata Daniella Cangiano.
Setahun berlalu, halaman tersebut kini memiliki lebih dari 44 ribu anggota yang mengunggah resep mereka untuk dicoba oleh pengguna lain. Anggotanya pun tak datang dari dalam negeri saja. Selain dari AS, ada yang berasal dari Kanada, Filipina, Italia, Inggris Raya, Portugal, Vietnam, India, Kamboja, dan Afrika Selatan.
Surat terima kasih berdatangan dari para keluarga yang mencari inspirasi makan malam dalam komunitas itu. Pesan-pesan yang dikirimkan pun tak jarang menyentuh hati, seperti seorang ibu yang menulis bahwa putrinya menderita kanker dan mereka setiap harinya mengecek halaman grup itu untuk melihat apa yang orang lain masak.
"Saya tidak akan pernah berpikir dalam sejuta tahun sebuah halaman Facebook akan mempengaruhi kehidupan orang seperti itu," kata Traci Cangiano. Keluarga Cangianos memutuskan untuk melangkah lebih jauh, mengumpulkan semua resep masakan dan menerbitkan sendiri buku masakan mereka di Etsy yang dijual online seharga 35 dolar AS atau sekitar Rp507 ribu.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Mengalihkan Stres dan Pikiran
Semua hasil penjualan buku yang sedang dalam cetakan kedua itu akan disumbangkan ke The Stephen Siller Tunnel to Towers Foundation, untuk menghormati petugas pemadam kebakaran Stephen Siller yang kehilangan nyawanya karena menyelamatkan orang lain, dan untuk semua responden pertama.
Buku masakan setebal 250 halaman itu berisi cerita, foto keluarga, kenangan kerabat yang berkumpul bersama saat makan, dan penghormatan terhadap anggota yang telah pergi melalui hidangan.
Bagi keluarga Cangiano, buku ini seperti arsip untuk tahun 2020. "Saya harap kami tidak akan pernah melihat yang seperti tahun 2020 lagi, tetapi buku ini akan menjadi pengingat yang baik. Kami mungkin bisa membuat lima buku lagi, saya tidak bercanda," ujar Traci Cangiano.
Anak Traci, Kristina merasa “Qaurantine Kitchen” mengalihkan pikirannya dari stres akibat pandemi. Kakak perempuannya, Daniella, rajin membuat roti. Dia membagikan kreasinya dengan grup Facebook dan suka mendengar umpan balik dari pengguna lainnya. Ia beranggapan bahwa hal semacam itu mendorongnya terus maju.
Siapa saja boleh bergabung dengan komunitas memasak ini, tetapi ada satu aturan yang mesti dipatuhi yaitu tidak ada unsur politik di dalamnya. Keluarga Cangianos memeriksa setiap pos untuk memastikannya halaman tersebut ramah keluarga dan non-partisan. "Ini menjadi tempat yang ramah dan tempat yang aman bagi semua orang," ucap Traci Cangiano. (Jihan Karina Lasena)
Advertisement