Kasus Harian Covid-19 di Cilacap Melonjak, Dampak Lebaran?

Aktivitas masyarakat yang tinggi pada lebaran Idul Fitri dan liburan meningkatkan risiko penularan Covid-19

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 21 Mei 2021, 12:30 WIB
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Cilacap - Penambahan Kasus Covid-19 harian di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah melonjak sepekan setelah lebaran. Dari sebelumnya, kasus aktif hanya 300 lebih, pada Kamis (20/5/2021) kasus aktif Covid-19 di Cilacap mencapai 445.

“Tren tiga hari terakhir ini memang naik lho. Dari 300 sekian, menjadi 400 lebih, sekarang ini 445,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Cilacap, M Wijaya, Kamis (20/5/2021).

Wijaya mengatakan tracing dan testing dilakukan dengan jumlah seperti biasa. Namun begitu, ia tak mau berspekulasi perihal penyebab lonjakan kasus Covid-19 ini adalah lebaran.

Hanya saja, Wijaya pun mengakui aktivitas masyarakat yang tinggi pada lebaran Idul Fitri dan liburan meningkatkan risiko penularan Covid-19. Tetapi ia bilang penambahan kasus harian Covid-19 masih terkendali.

“Naiknya tidak seberapa, masih di bawah 100. Itu secara keseluruhan maksudnya,” dia menjelaskan.

Kasus Covid-19 terbanyak berada di area Cilacap kota, yakni Kecamatan Cilacap Tengah dan Cilacap Selatan, dengan jumlah 81 dan 51 kasus. Kecamatan tinggi berikutnya yakni Kecamatan Kawunganten dan Cilacap utara, dengan 42 dan 40 kasus.

Menurut dia, kasus Covid-19 kali ini tidak ada klaster dominan. Yang ada adalah penularan umum dari aktivitas sebelumnya, yang kemudian memunculkan klaster keluarga.

“Ya karena ini hasil tracing, dari kontak-kontak erat, biasanya begitu. Kalau disebut klaster ini bukan klaster, umum itu, ya jadi peristiwa biasa, (menularkan) kepada keluarga ya kayak begitu,” jdia mengungkapkan.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Vaksin Covid-19 di Cilacap

Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, kini Satgas Covid-19 melarang aktivitas di alun-alun setelah pukul 21.00 WIB. Pasalnya, hampir di seluruh Cilacap, alun-alun kini menjadi tempat berkerumun, seturut dibatasinya tempat hiburan. Dikhawatirkan alun-alun menjadi tempat penularan baru Covid-19.

Sementara, per Kamis (20/5/2021), jumlah total kasus Covid-19 mencapai 11.529 orang, dengan rincian 10.663 orang sembuh, 421 meninggal, dan 445 kasus aktif. Pasien menjalani perawatan di RS atau isolasi mandiri.

Perihal vaksinasi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Cilacap menarget seluruh guru dan tenaga kependidikan bisa divaksin Covid-19 pada tahap ini. Pasalnya, sesuai rencana pemerintah pusat, sekolah mulai jenang SD hingga lanjutan atas bakal melakukan pembelajaran tatap muka pada awal tahun ajaran baru Juni-Juli 2021 mendatang.

Vaksinasi guru dan pendidikan tersebut merupakan bagian dari persiapan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, setelah lebih dari satu tahun pembelajaran dilakukan secara daring dan kombinasi daring dan luring. Karenanya, guru, tenaga pendidikan, dan siswa harus dilindungi.

Berdasar data Satgas Covid-19, umlah vaksin terdistribusi di Cilacap sebanyak 121/760 dosis. Dari jumlah itu, sebanyak 60.025 orang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama. Adapun yang sudah vaksin penyuntikan kedua mencapai 41.121 orang. Pemkanb Cilacap menarget 256.865 orang bisa divaksin pada tahap ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya