Garuda Indonesia Tawarkan Pensiun Dini kepada Karyawan, Bagaimana Gerak Saham GIAA?

Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bergerak di zona merah pada sesi pertama perdagangan saham, Jumat, 21 Mei 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Mei 2021, 17:36 WIB
Desain masker baru pesawat Garuda Indonesia pada armada B737-800 NG (dok: GIA)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bergerak di zona merah pada perdagangan saham sesi pertama, Jumat, (21/5/2021). Pergerakan saham GIAA di zona merah di tengah sentimen perseroan menawarkan program pensiun dini kepada karyawan.

Mengutip data RTI, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) turun 0,62 persen ke posisi Rp 318 per saham hingga penutupan saham sesi pertama. Saham GIAA dibuka stagnan di kisaran Rp 320 per saham. Saham GIAA bergerak di kisaran Rp 314-Rp320 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 568 kali dengan nilai transaksi Rp 1,2 miliar. Total volume perdagangan 38.681.

Padahal pada perdagangan saham Kamis, 19 Mei 2021, saham GIAA naik 1,27 persen ke posisi Rp 320 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 762 kali dengan nilai transaksi Rp 2,1 miliar.

Sepanjang tahun berjalan 2021, saham PT Garuda Indonesia Tbk susut 20,40 persen ke posisi Rp 320. Saham GIAA berada di level tertinggi Rp 440 dan terendah Rp 276 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,6 triliun dan total frekuensi perdagangan 355.929 kali.

Sebelumnya dikabarkan PT Garuda Indonesia Tbk menawarkan program pensiun dini bagi karyawan Garuda Indonesia. Perseroan menyatakan, saat ini manajemen tengah dalam tahap awal penawaran program pensiun yang dipercepat bagi karyawan Garuda Indonesia yang memenuhi kriteria dan persyaratan keikutsertaan program tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Penjelasan Perseroan

Garuda Indonesia bakal membuka rute baru Denpasar-Bali ke Chengdu Tiongkok dengan frekuensi empat kali seminggu dengan pesawat Airbus.

Penawaran program ini dilakukan sejalan dengan upaya pemulihan kinerja usaha yang tengah dijalankan Perusahaan guna menjadikan Garuda Indonesia - Perusahaan yang lebih sehat serta adaptif menjawab tantangan kinerja usaha di era kenormalan baru.

Situasi pandemi yang masih terus berlangsung hingga saat ini, mengharuskan Perusahaan melakukan langkah penyesuaian aspek supply dan demand di tengah penurunan kinerja operasi imbas penurunan trafik penerbangan yang terjadi secara signifikan.

"Perlu kiranya kami sampaikan bahwa  program pensiun dipercepat ini ditawarkan secara sukarela terhadap karyawan yang  telah memenuhi kriteria.  Kebijakan ini menjadi penawaran terbaik yang dapat kami upayakan terhadap karyawan di tengah situasi pandemi saat ini, yang tentunya  senantiasa mengedepankan kepentingan bersama seluruh pihak, dalam hal ini karyawan maupun Perusahaan,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dikutip dari keterangan tertulis.

Garuda Indonesia memastikan, seluruh hak pegawai yang akan mengambil program tersebut akan dipenuhi sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku serta kebijakan perjanjian kerja yang disepakati antara karyawan dan Perusahaan.

Melalui program pensiun yang dipercepat tersebut perseroan berupaya untuk memberikan kesempatan kepada karyawan yang ingin merencanakan masa pensiun sebaik mungkin, khususnya bagi mereka yang memiliki prioritas lain di luar pekerjaan, maupun peluang karir lainnya di luar perusahaan.

"Ini merupakan langkah berat yang harus ditempuh Perusahaan. Namun opsi ini harus kami ambil untuk bertahan ditengah ketidakpastian situasi pemulihan kinerja industri penerbangan yang belum menunjukan titik terangnya di masa pandemi COVID-19 ini,” ujar dia.


Penutupan Perdagangan Saham Sesi Pertama 21 Mei 2021

Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sempat menguat pada awal sesi perdagangan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada sesi pertama perdagangan saham Jumat, 21 Mei 2021.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG melemah 0,40 persen atau 23,41 poin ke posisi 5.774,17. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,46 persen ke posisi 858,58. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada sesi pertama, IHSG bergerak di kisaran 5.768-5.838. Sebanyak 281 saham tertekan sehingga menekan IHSG. 180 saham menguat dan 163 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 645.825 kali dengan volume perdagangan 9,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,8 triliun.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham IDXEnergy naik 0,06 persen, sektor saham IDXCylical menguat 0,07 persen dan sektor saham IDXTrans menanjak 0,06 persen. Sementara itu, sektor saham IDXProperty melemah 1,41 persen dan bukukan penurunan terbesar. Diikuti sektor saham IDXIndustry turun 1,27 persen dan sektor saham IDXInfra tergelincir 0,57 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya