Liputan6.com, Jakarta - Toyota Indonesia buka suara terkait lamanya inden Toyota Raize tipe TSS yang dipesan seorang konsumen pada Mei 2021 namun unit baru tersedia pada 2022.
Hal inilah yang membuat konsumen tersebut merasa dibohongi dealer karena mobil yang dipesan tidak lagi mendapat diskon pajak dalam arti harga mobil tersebut lebih mahal dari yang ditawarkan saat ini.
Dimas Azka, Public Relation Manager PT Toyota Astra Motor menjelaskan, inden panjang yang terjadi pada Toyota Raize merupakan hal yang umum terjadi pada sebuah model yang baru saja diluncurkan.
Baca Juga
Advertisement
Ia menyebut, ketersediaan unit di dealer tidak sebanding dengan permintaan konsumen yang membludak. Hal inilah yang menyebabkan inden panjang terjadi.
"Terus terang kami tidak tahu bagian bohongnya dimana? Tapi kami akui inden memang terjadi. Inden seperti ini memang sering terjadi karena permintaannya lebih tinggi daripada suplai di awal," terang Dimas saat dihubungi Liputan6.com.
Lebih lanjut ia menjelaskan, faktor lain penyebab inden bisa sangat tinggi karena biasanya belum terjadi mix and match yang benar-benar cocok antara produksi dengan demand (permintaan).
"Contoh yang paling gampang, apakah semua pilihan warna sama indennya? belum tentu. Apakah semua grade sama? belum tentu," katanya.
"Jadi mix and match itu juga berpengaruh, kecocokan antara barang yang diterima dealer dengan permintaan konsumen. Misalkan Toyota punya 300 cabang di Indonesia, belum tentu seluruh punya kecocokan yang sama dengan demand yang ada di daerahnya. Biasanya itu yang terjadi," Dimas menambahkan.
Pekerjaan Rumah
Jadi menurutnya inden yang terjadi pada suatu model baru merupakan suatu hal yang biasa terjadi di industri otomotif Tanah Air. Khusus untuk Toyota Raize tipe TSS, diakuinya model ini diluar prediksi lantaran permintaannya begitu tinggi.
"Jadi inden itu wajar karena terjadi permintaan yang lebih besar dibanding suplai dan untuk beberapa model tertentu seperti TSS permintaannya ternyata jauh lebih besar dari perkiraan di awal. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," ujar Dimas.
Atas fenomena ini, Toyota akan berupaya untuk memperbaiki kinerjanya untuk memuaskan konsumen setianya.
"PR (pekerjaan rumah) kami ke depan bersama manufacturing dan dealer bikin mix and match yang lebih pas lagi dengan kebutuhan konsumen soalnya mix and match ini bukan hanya sekadar jumlahnya tapi justru kecocokan antar pembeli dengan suplai," jelasnya.
Disebutkan, di awal peluncuran saja surat pemesanan kendaraan (SPK) Toyota Raize tembus 1.200-an unit. Lalu dari jumlah tersebut, seberapa banyak konsumen yang menikmati kebijakan diskon pajak?
"Untuk hal ini sebenarnya yang bisa menjawab adalah pihak dealer karena mereka yang melakukan distribusi," tutup Dimas.
Advertisement