Liputan6.com, Jakarta - Selain merugikan secara sisi ekonomi, pandemi COVID-19 juga memiliki dampak bagi kesehatan mental banyak individu. Menurut data yang dikumpulkan Biro Sensus AS dan Pusat Statistik Kesehatan Nasional, empat dari sepuluh orang dewasa di Amerika Serikat (AS) telah melaporkan gejala depresi selama pandemi -- angka yang meningkat dari yang sebelumnya satu dari sepuluh orang dewasa.
Berdasarkan statistik yang ada, kemungkinan Anda juga mengenal seseorang yang sedang bertarung dengan depresi.
Advertisement
Dikutip dari Mashable SE Asia, Jumat (21/5/2021), berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu orang tercinta Anda yang sedang depresi secara virtual:
1. Ketahui Definisi dan Kenali Tanda-Tandanya
Menurut American Psychiatric Association, depresi, atau gangguan depresi mayor, adalah "penyakit medis yang umum dan serius yang secara negatif memengaruhi perasaan, cara berpikir, dan tindakan Anda."
Ada beberapa gejala yang ada, dan tidak semua memiliki yang hal yang sama.
Depresi dapat membuat orang menarik diri dari situasi sosial, kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, atau enggan bersosialisasi sama sekali.
Gejala dapat termasuk perasaan sedih, putus asa, kekurangan energi, kesulitan berkonsentrasi, dan pikiran untuk bunuh diri, menurut Mayo Clinic.
2. Cari Sumber Kesehatan Mental Bersama
Saat depresi, terkadang langkah tersulit adalah langkah awal. Bagi sebagian orang, hal itu mungkin berarti meneliti terapis atau program rawat jalan untuk mengobati depresi.
Teman atau keluarga Anda mungkin ingin mencari bantuan profesional tetapi dorongan mereka untuk melakukannya mungkin hilang karena depresi dapat menguras energi orang, kata Natalie Dattilo, direktur psikologi di Rumah Sakit Wanita dan Brigham.
"Sebagai teman, pasangan, atau orang yang dicintai, Anda mungkin bisa membuat langkah pertama bersama mereka yang mungkin mereka enggan melakukannya," kata Dattilo.
3. Kirim Paket dan Pengingat Virtual
Paket yang berisi hal-hal baik dapat membantu mengingatkan orang yang Anda cintai bahwa mereka dicintai.
Selain itu, kirimlah pesan, foto, apa saja yang dapat membuat mereka merasakan kasih sayang Anda.
Advertisement
4. Ajak Sosialisasi secara Virtual
Jika teman Anda siap, cobalah ajak untuk ikut 'hangout' secara virtual dengan Anda dan teman-taman atau keluarga.
Ingat, jangan buat sesi ini tentang depresi teman Anda dan gunakan waktu itu agar mereka merasakan dukungan dari semua partisipan Zoom atau aplikasi video call lainnya.
5. Jaga Diri Anda
Jangan lupa untuk jaga kesehetan mental diri Anda juga. Manfaatkan teknologi dan unduh aplikasi untuk meditasi atau olahraga.
Aktivitas ini juga dapat diikuti oleh teman Anda.
Namun, jangan tersinggung jika teman Anda tidak ingin ikut karena mungkin mereka tidak memiliki tenaga untuk melakukannya.
6. Waspada
Orang yang Anda cintai mungkin sedang mengatasi depresinya dengan sehat, seperti berbicara secara teratur dengan ahli kesehatan mental atau menyebutkan acara atau aktivitas yang mereka nantikan.
Tetapi penting untuk menyadari tanda bahaya yang dapat menandakan depresi mereka semakin parah atau bahwa mereka berpikir untuk mencoba bunuh diri.
Beberapa dari tanda peringatan ini dapat mencakup peningkatan penggunaan alkohol atau obat-obatan, melukai diri sendiri, percakapan yang mengungkapkan keinginan untuk meninggal, memberikan harta benda mereka, atau mengatakan hal-hal seperti, "Terima kasih, kamu telah menjadi teman yang sangat baik."
Walau memang akan sulit untuk melihat tanda-tanda itu secara virtual, Dattilo menyarankan menyarankan jika orang yang Anda cintai terlambat untuk panggilan telepon yang dijadwalkan atau melewatkannya sama sekali, itu bisa menjadi tanda bahaya.
Jika Anda khawatir, Anda dapat bertanya dengan lembut, "Sepertinya Anda sedang tidak enak badan. Apakah Anda baik-baik saja?" kata Dattilo.
Reporter: Paquita Gadin
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19
Advertisement