Face to Face dengan Jangkrik Brood X

Setelah sembunyi 17 tahun, kini saatnya Jangkrik Brood X merayap keluar dari bawah tanah. Memamerkan tubuh hitam dan mata oranye menyala.

oleh Shinta NM Sinaga diperbarui 22 Mei 2021, 02:03 WIB
(Chip Somodevilla/Getty Images/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sembunyi 17 tahun, kini saatnya Jangkrik Brood X merayap keluar dari bawah tanah. Memamerkan tubuh hitam dan mata oranye menyala.

Jumlahnya miliaran. Mereka telah mulai muncul di Amerika Serikat bagian timur dan selatan. Face to face. Berhadapan muka dengan muka bersama manusia dan makhluk lain di permukaan tanah.

 

(MANDEL NGAN/AFP)

Jangkrik Brood X dengan mata merah membara sedang merayap di pohon oak di Washington DC, Amerika Serikat pada 20 Mei 2021.

Seperti dilansir AFP, mereka muncul untuk pertama kalinya sejak 2004. Jangkrik periodik atau berkala ini selama 17 tahun hidup satu atau dua kaki di bawah tanah untuk menghindari sinar matahari. Getah dari akar pohon menjadi makanannya.

 

(JIM WATSON/AFP)

Saat muncul ke permukaan tanah, mereka merayap dan memanjat pohon. Lalu melepaskan diri dari kerangka luar mereka. Jangkrik di Washington DC ini kemudian mengembangkan sayap.

 

Jangkrik berkala yang baru berganti kulit menempel pada cangkang tempat ia muncul di Takoma Park, Maryland, Amerika Serikat, 17 Mei 2021. Miliaran jangkrik Brood X telah mulai muncul di AS. (Chip Somodevilla/Getty Images/AFP)

Jangkrik yang baru saja melepaskan diri dari kerangka luarnya, merayap untuk segera meninggalkannya. Setelah itu Jangkrik butuh beberapa hari untuk istirahat. Sambil menunggu cangkang baru mengeras.

 

(EVA HAMBACH/AFP)

Jangkrik Brood X dengan cangkang baru yang sudah mengeras berjalan di atas sebilah tangkai di antara rerumputan. Sementara exuvia atau cangkang kosong yang telah ditinggalkan, terlihat tergantung pada tanaman sekitarnya di Rock Creek Park, Washington DC.

Ada 3 spesies Jangkrik Brood X atau Great Eastern Brood. Mereka adalah Magicicada septendecim, Magicicada cassini, dan Magicicada septendecula.

 

Seekor burung menggunakan paruhnya untuk menaruh jangkrik yang baru saja berganti kulit sebelum memakannya di Takoma Park, Maryland, Amerika Serikat, 18 Mei 2021. Jangkrik Brood X menjadi sumber makanan berprotein tinggi untuk burung, hewan, dan serangga lainnya. (Chip Somodevilla/Getty Images/AFP)

Hidup memang keras. Jangkrik yang baru saja keluar dari cangkang harus berakhir di paruh seekor burung di Takoma Park, Maryland. Jangkrik menjadi sumber makanan berprotein tinggi padat nutrisi untuk burung, hewan, dan serangga lainnya.

Bahkan manusia pun menyantapnya. Serangga langka Jangkrik Brood X ini menjadi menu istimewa. Diolah menjadi menjadi isian taco, diselimuti lembaran tortila. Rasanya --kata mereka yang sudah menyantapnya-- seperti udang renyah.

 

Jangkrik berkala naik pada jari Benjamin Verschell di rumahnya di Takoma Park, Maryland, Amerika Serikat, 20 Mei 2021. Miliaran jangkrik Brood X bermunculan di AS bagian timur dan beberapa negara bagian Midwestern. (Chip Somodevilla/Getty Images/AFP)

Jangkrik Brood X merayap di jari telunjuk Benjamin Verschell di rumahnya di Takoma Park, Maryland. Bagi mereka yang lolos dari kerasnya kehidupan, bisa menikmati musim kawin. Para pejantan akan mengirimkan lagu kawin bernada tinggi. Kawin massal pun dimulai. Berlangsung 3-4 minggu.

Setelah itu, betina bertelur. Lalu nimfa atau hewan muda yang baru menetas akan merayap dan jatuh ke tanah. Kemudian bersembunyi di bawah tanah. Selama 17 tahun. Begitulah siklusnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya