Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Agung Budi Waskito menambah kepemilikan saham WIKA.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/5/2021), Agung membeli 150.000 saham WIKA pada 20 Mei 2021. Harga pembelian rata-rata Rp 1.335 per saham. Total nilai pembelian saham Wijaya Karyadiperkirakan Rp 200,25 juta.
Advertisement
Dengan demikian, Agung memiliki 184.200 saham setelah transaksi pembelian saham WIKA. Sebelumnya jumlah saham yang dimiliki 34.200.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 21 Mei 2021, saham PT Wijaya Karya Tbk melemah 4,26 persen ke posisi Rp 1.235 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 4.808 kali dengan nilai transaksi Rp 40,4 miliar.
Pada 20 Mei 2021, saham WIKA susut 1,9 persen ke posisi Rp 1.290 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.834 kali dengan nilai transaksi Rp 14,9 miliar.
Sepanjang tahun berjalan 2021, saham WIKA melemah 37,78 persen ke posisi Rp 1.235 per saham. Saham WIKA berada di level tertinggi Rp 2.450 dan terendah Rp 1.210 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 821.976 kali dengan nilai transaksi Rp 8,2 triliun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
4 Anak Usaha Wika Siap IPO hingga 2024
Sebelumnya, sejumlah strategi telah disiapkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) untuk menopang kinerja perusahaan di tengah pandemi yang terjadi. Salah satunya, menyiapkan rencana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) anak usaha PT Wijaya Karya Tbk.
Tak hanya satu atau dua anak perusahaan, WIKA menegaskan pihaknya siap melakukan IPO empat anak usahanya hingga 2024 mendatang. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Agung Budi Waskito.
"Kami telah menyiapkan sejumlah strategi. Tahun ini WIKA Realty akan menjadi hotel BUMN. Saat ini sudah ada 22 hotel. Diharapkan bulan Mei bisa launching holding hotel WIKA Realty," ujar dia secara virtual, ditulis Kamis, 15 April 2021.
Sejalan dengan persiapan tersebut, Wika Realty bisa siap melakukan IPO pada 2023. Selain WIKA Realty, perusahaan pelat merah ini juga akan melakukan penawaran saham perdana WIKON pada 2022.
Oleh karena itu, Agung menegaskan pihaknya akan meningkatkan produksi anak perusahaan menjadi 100 ribu ton pertahun sepanjang 2021. Khusus WIKON, anak usaha Wijaya Karya ini bergerak di bidang fabrikasi baja, pabrik plastik, pressing, dan casting baja.
"Tentunya kita juga akan meningkatkan anak perusahaan WIKON, yakni baja dari sebelumnya 75 ribu ton menjadi 100 ribu ton per tahun," ujarnya.
Dalam pemaparannya, Agung juga menyebut dua anak perusahaan lainnya yakni WRK yang akan melakukan IPO pada 2023, serta Wika Bitumen pada 2024.
"Perusahaan juga akan meningkatkan produksi WIKA Bitumen menjadi 700 ribu ton per tahun," tuturnya.
Advertisement