Liputan6.com, Surabaya - Perwakilan dari Badan Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Children's Fund/Unicef) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur membahas pelaksanaan program vaksinasi gotong royong, termasuk pendampingan teknis dalam pengelolaan data.
Kepala Perwakilan Unicef Wilayah Jawa Ermi Ndoen saat mengunjungi Graha Kadin Jawa Timur mengatakan bahwa organisasinya mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19.
"Jadi, prinsipnya ini kan semua berkontribusi, termasuk pengusaha. Dan konsepnya pengusaha itu kan bagaimana ekonomi bisa berjalan. Tetapi di lain pihak, kalau ekonomi jalan dan belum divaksinasi kan itu menjadi salah satu tantangan," kata Ermi di Surabaya, Jumat, 21 Mei 2021, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Unicef, ia mengatakan, akan membantu perencanaan dan pelaksanaan program vaksinasi gotong royong bagi pekerja guna mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan vaksinasi COVID-19 di Jawa Timur.
Child Survival and Development Specialist Unicef Armunanto mengatakan bahwa organisasinya akan memberikan pendampingan teknis dalam pengelolaan data terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di sektor industri Jawa Timur.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Herd Immunity
Ia menjelaskan perencanaan dan pelaksanaan vaksinasi akan mencakup pengelolaan data mengenai perusahaan, jumlah pekerja, kemampuan finansial perusahaan membiayai vaksinasi, dan pasokan vaksin.
"Kami ingin menyinergikan dan menyelaraskan ide pemerintah untuk mempercepat cakupan vaksinasi di Jatim melalui jalur mandiri, vaksin gotong royong, dengan harapan ketika cakupan vaksinasi berhasil mencapai lebih dari 85 persen, maka herd immunity atau kekebalan kelompok bisa terjadi di Jatim," katanya.
Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto menyambut tawaran dukungan Unicef dalam pelaksanaan program vaksinasi gotong royong.
"Tawaran kerja sama dari Unicef ini sangat bagus dan kami berterima kasih karena distribusi vaksin ini memang perlu dipantau agar distribusi lebih tertata, mulai dari berapa kebutuhan dan berapa vaksin yang didapatkan. Ini dalam rangka menyiapkan fasilitas kesehatan agar tidak bergerombol dan lain sebagainya," kata Adik.
Advertisement