Liputan6.com, Blitar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mengonfirmasi data sementara ada satu rumah warga di Kecamatan Sukun mengalami kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 6,2 yang berpusat di Kabupaten Blitar.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Alie Mulyanto mengatakan akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Blitar pada Jumat pukul 19.09 WIB tersebut, satu rumah di Kota Malang mengalami kerusakan, namun tidak ada korban jiwa.
"Tembok di atas plafon rumah runtuh dan menimpa plafon. Keluarga yang ada di rumah itu, berhamburan ke luar rumah," kata Alie di Kota Malang, Jumat, 21 Mei 2021, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Satu rumah yang mengalami kerusakan tersebut, berada di Perum Tirta Aji F23 RT 10 RW 01, Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang. "Kerusakan plafon berukuran 2x1 meter pada rumah Iwan Sutisna," kata Alie.
BPBD Kota Malang saat ini tengah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan kerusakan pada rumah warga tersebut. Para pihak yang terlibat dalam penanganan kerusakan tersebut antara lain adalah relawan Tim Reaksi Cepat (TRC), dan warga sekitar.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Tembok Ambruk
Sementara itu, pemilik rumah Iwan Sutisna mengatakan bahwa, pada saat terjadi gempa bumi, ia baru saja selesai melaksanakan shalat Isya di masjid dekat tempat tinggalnya. Kemudian, Ia mampir ke rumah tetangga dan terjadi gempa bumi.
Pada saat terjadi gempa bumi, lanjut Iwan, tiga orang anggota keluarganya keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Pada saat berada di luar rumah, tembok di atas plafon rumah ambruk akibat gempa bumi tersebut.
"Saat terjadi gempa bumi, anak dan istri saya keluar rumah. Kemudian tembok tersebut roboh," kata Iwan.
Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Jumat (21/5) pukul 19.09 WIB. Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut, terjadi pada kedalaman 110 kilometer, sejauh 57 kilometer tenggara Kabupaten Blitar.
Gempa yang terjadi pada koordinat 8.63 Lintang Selatan (LS), dan 112.34 Bujur Timur (BT) tersebut, tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Advertisement