Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry kembali membuat pernyataan mengejutkan menyangkut keluarga Kerajaan Inggris. Duke of Sussex muncul di dokumenter Apple TV, The Me You Can't See, sebuah serial yang diproduksinya bersama Oprah Winfrey.
Pada rekaman sesi terapi untuk serial tersebut, Harry membagikan cerita bahwa ia pernah terbangun di malam hari dan mendapati Meghan Markle tengah menangis di sebelahnya. Ia dan Meghan mengaku merasa sangat tertekan menjelang siaran wawancara bersama Winfrey pada Maret lalu.
Mengutip laman Express, Sabtu, 22 Mei 2021, Harry memuji sang istri yang saat itu mencoba tidak membangunkannya, lantaran Meghan mengerti suaminya telah memikul beban berat. "Itu terasa sangat memillukan. Kami akhirnya mulai berbicara meski ia masih dalam keadaan menangis,” kata Harry.
Baca Juga
Advertisement
Selanjutnya, Harry mengatakan bahwa Meghan pernah mengungkap perasaannya untuk bunuh diri dan berbicara tentang bagaimana cara praktis yang bisa ia lakukan untuk mengakhiri hidup. Pangeran Harry mengungkap, percakapan ini terjadi dalam perjalanan ke Royal Albert Hall di London, di mana saat itu Meghan sedang mengandung anak pertama mereka, Archie.
Meski keduanya baru saja membahas masalah yang sangat serius dalam perjalanan untuk menghadiri acara di Royal Albert Hall, Harry dan Meghan harus berpura-pura seolah semuanya baik-baik saja. Bahkan, dari foto-foto yang beredar saat menghadiri acara, terlihat keduanya bergandengan tangan sembari tersenyum.
Pangeran Harry mengatakan, hal tersebut dikatakan istrinya dalam keadaan sadar, dan merupakan pikiran yang nyata, serta konstan. Banyak hal lain yang membuat Meghan merasa ingin mengakhiri hidup, salah satunya adalah pandangan masyarakat yang selalu buruk tentang dirinya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dibandingkan dengan Kate Middleton
Meghan Markle menganggap ia kerap dibandingkan dengan saudara iparnya, Kate Middleton, yang mana ia selalu berada dalam posisi negatif. "Hal yang menghentikannya untuk melakukan tindakan tersebut karena ia berpikir betapa tidak adilnya hal itu bagi saya setelah semua yang terjadi pada ibu saya," kata Pangeran Harry.
"Jika ia (Meghan) melakukannya, saya akan ditempatkan pada posisi kehilangan wanita lain dalam hidup saya sekaligus calon anak yang tengah ia kandung,” imbuh pria 36 tahun tersebut.
Baginya dan Meghan, yang paling sulit adalah hidup mereka selalu berada di bawah pengawasan media. Ketika keduanya "meminta bantuan" dari pihak kerajaan terkait tudingan media, mereka hanya didiamkan, bahkan cenderung diabaikan.
"Sampai akhir hayat ibu saya, ia masih dikejar-kejar paparazi, lantaran menjalin hubungan dengan seseorang yang tidak berkulit putih. Hal yang kini saya alami menujukkan sejarah yang berulang, yang mana mereka tidak akan berhenti sampai ia meninggal,” kata Pangeran Harry menggambarkan keadaan Meghan. (Dinda Rizky Amalia Siregar)
Advertisement