Liputan6.com, Tangsel - Bocah perempuan berusia 5 tahun yang menjadi korban penyiksaan ayah kandungnya dan viral di media sosial kini berada dalam asuhan polisi wanita (Polwan) Polres Tangerang Selatan (Tangsel).
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanudin mengatakan, sang anak kini dalam proses asassemen dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangsel dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Advertisement
Lanjut Iman, hal itu untuk memastikan pemulihan sang anak pasca-penyiksaan yang dialami dari ayah kandungnya.
"Kondisi anak di Polres, jika nanti keputusan tim asassemen dari P2TP2A, Kementerian PPA, menyatakan yang paling terbaik bagi anak itu dimana, bersama siapa," ungkap Iman di Mapolres Tangsel, Jumat, 21 Mei malam kemarin.
Dia juga memastikan, bocah tersebut saat ini terlihat begitu ceria saat bermain dan diasuh oleh Polwan dari unit PPA Polres Tangsel. Bahkan, Wali kota Tangsel, Benyamin Davnie yang menjenguk anak tersebut di Mapolres Tangsel, dipanggil korban dengan sebutan engkong.
Kapolres juga menegaskan, dari proses asassemen yang dilakukan, sejumlah pihak berharap bocah perempuan tersebut bisa melanjutkan kehidupan masa kanak-kanaknya lebih baik dari kondisi sebelumnya.
"Kami harus memastikan mitigasi pascakejadian ini, adalah yang terpenting buat masa depan si anak. Termasuk masa depan anak ini," kata Iman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pentingnya Mitigasi Usai Jadi Korban Kekerasan
Dia juga menegaskan, mitigasi pasca-anak menjadi korban kekerasan menjadi penting. Agar tidak menimbulkan trauma fisik dan psikis terhadap anak sebagai korban.
"Karena itu menyangkut masalah kesehatan, menyangkut masalah psikologi, menyangkut masalah masa depan si anak. Yang kita ketahui anak cukup cerdas, sangat kuat, kondisi psikologinya dari tekanan yang dialami itu kuat," katanya.
Advertisement