Menteri Bahlil Sebut Pengusaha Hebat Tak Ditentukan dari Jurusan dan Universitas

Kuliah di perguruan tinggi atau jurusan tertentu tidak menentukan seseorang bisa langsung menjadi entrepreneur atau pengusaha.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mei 2021, 16:30 WIB
Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia memberi sambutan pada acara syukuran menyambut kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (20/4). Syukuran kemenangan digelar berdasarkan pantauan hitung cepat tim internal yang memenangkan pasangan nomor urut 01. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia meminta, kepada seluruh mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang berada di kampus terluar tidak minder dengan mereka yang berada di Jawa dan luar negeri. Sebab, kualitas mahasiswa tidak dijamin oleh kampus atau lembaganya.

"Berangkat dari pemikiran. Saya ingin men-sharing kepada teman-teman. Pertama jangan pernah merasa minder, yang menjamin kualitas mahasiswa adalah mahasiswa itu sendiri," kata Menteri Bahlil dalam kuliah umum di Universitas Citra Bangsa Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (22/5).

Oleh karenanya, Universitas Citra Bangsa harus meyakini mampu berkompetisi dengan universitas-universitas besar lain. Sebab, menurutnya, kuliah di perguruan tinggi atau pun jurusan tertentu tidak menentukan seseorang bisa langsung menjadi entrepreneur atau pengusaha.

"Semua orang yang kuliah di jurusan mana pun berhak untuk menjadi pengusaha hebat," katanya.

Bahlil Lahadaliamencontohkan salah satu pengusaha besar yakni Chairul Tanjung. Di mana dia adalah merupakan dokter gigi dari Universitas Indonesia (UI) yang kini bisa menjadi salah satu konglomerat terbaik di bangsa Indonesia. "Karena itu adik-adik punya peluang itu," tegasnya.

Dia menambahkan, setidaknya ada tiga kemampuan yang menjadi ukuran untuk mengatakan seseorang itu hebat. Pertama adalah punya kemampuan intelektual. Dalam pandangannya, kemampuan ini yang dimiliki oleh seorang mahasiswa untuk menguasai berbagai disiplin ilmu.

"Jika saya kuliah ekonomi maka saya juga harus tahu tentang politik dan kesehatan sekalipun meski tidak secara spesifik," jelasnya.

Kedua, profesionalisme. Profesionalisme adalah kemampuan yang dimiliki seseorang secara spesifik keilmuan tapi juga punya kemampuan untuk mengimplementasikan keilmuannya dalam konteks implementasi. Ketiga adalah persoalan keilmuannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menteri Bahlil: Pertumbuhan Ekonomi 2 Bulan Terakhir Sudah Membaik

Bahlil Lahadalia adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kabinet Indonesia Maju era Joko Widodo Ma'ruf Amin.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menilai, saat ini, arah pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai menunjukkan perbaikan ke arah positif. Dibandingkan tahun 2020 lalu yang mengalami kontraksi hebat akibat dampak pandemi Covid-19.

"Saya ingin mengatakan, bahwa pertumbuhan Indonesia yang mengalami kontraksi di tahun 2020 sekarang sudah mulai tumbuh baik. Sudah mulai ada perbaikan," ujarnya dalam rilis survei bertajuk Persepsi Ekonomi dan Politik Jelang Lebaran, Selasa (4/5).

Bahlil mengungkapkan, tren arah pertumbuhan ekonomi positif ini tercermin dari berbagai kinerja leading sektor, khususnya dalam dua bulan terakhir. Namun, dia tidak menyebut secara detail terkait sektor-sektor yang telah mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal I tahun 2021.

"Kita lihat perbaikan pertumbuhan ekonomi dua bulan terakhir itu sudah mulai membaik," tekannya

Maka dari itu, Bahlil meminta momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju positif ini bisa dijaga secara optimal. Diantaranya dengan meningkatkan kolaborasi antara pemerintah maupun dunia usaha untuk memacu kembali geliat bisnis di tengah pandemi Covid-19.

"Intinya adalah harus ada trust, optimisme, dan kolaborasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kita," terangnya

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya