Softbank Bakal Genggam 23,07 Persen Saham di Perusahaan Digital Milik Grup Axiata

Softbank kucurkan investasi USD 60 juta ke ADA, bagian grup Axiata untuk percepat pemasaran bisnis digital.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Mei 2021, 11:27 WIB
(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)

Liputan6.com, Jakarta - ADA, bagian dari Axiata Group yang saat ini dinaungi oleh Axiata Digital Services, mengumumkan kerja sama dengan SoftBank Corp. (SoftBank). 

Berdasarkan kesepakatan yang terjalin, SoftBank akan berinvestasi sebesar USD 60 juta atau sekitar Rp 863,53 miliar (kurs Rp 14.392 per USD). Kerja sama ini dimaksudkan untuk memperluas dan mempercepat bisnis pemasaran digital berbasis data milik ADA di kawasan Asia, termasuk Indonesia. 

Seiring dengan investasi ini, SoftBank akan memiliki 23,07 persen kepemilikan saham di ADA. Axiata Digital Services akan tetap menjadi pemegang saham terbesar di ADA (63,47 persen).

SoftBank, perusahaan telekomunikasi “Fortune 500” yang berkantor pusat di Jepang dengan portofolio investasi yang kokoh, akan menjadikan ADA sebagai mitra utama dalam pemasaran digital dan data di Asia.

Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan jaringan perusahaan dalam mengembangkan dan memberikan solusi-solusi pemasaran digital yang menggabungkan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) milik ADA. 

Kerja sama ini juga memungkinkan SoftBank untuk memperluas rekam jejaknya di Asia, dengan membawa platform data pelanggan (CDP), 'Treasure Data', dan jaringan konsumen dari aplikasi komunikasinya, 'LINE', untuk memenuhi kebutuhan berbagai brand dan pemasaran.

"Kami menyambut baik SoftBank sebagai mitra bisnis dan pemegang saham di ADA. Saat ini, ADA melayani lebih dari 1.300 klien, dengan pendapatan tiga kali lipat sejak diluncurkan tiga tahun yang lalu dan memiliki catatan EBITDA yang baik dalam dua tahun terakhir,” beber President & Group Chief Executive Officer Axiata, Dato’ Izzaddin Idris dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, (23/5/2021).

Izzaddin menambahkan, di tengah industri pemasaran digital yang sangat kompetitif ini, semakin banyak brand di Asia yang beralih ke analisis data dan AI untuk membuat produk dan layanan yang unggul.

"Dengan adanya peningkatan bisnis dan modal ini, kami akan mengembangkan model-model AI untuk penargetan yang presisi, berinvestasi di analisis konten, serta membangun platform data untuk memberikan insights dan membantu pelaku bisnis,” imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Strategi Pertumbuhan Bisnis

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Representative Director & Chairman SoftBank Corp., Ken Miyauchi menyampaikan, sejak memasuki pasar modal pada 2018, Perusahaan telah menerapkan strategi pertumbuhan Beyond Carrier dengan melebarkan sayap ke area-area bisnis baru, selain dari bisnis telekomunikasi. 

"Kerja sama yang kami lakukan dengan ADA menandai tema baru dalam strategi pertumbuhan bisnis yang kami miliki, yang memungkinkan untuk memperluas bisnis pemasaran digital di luar Jepang, dengan memanfaatkan kehadiran ADA di Asia sebagai perusahaan data dan AI terkemuka. Kami sangat antusias dengan kerja sama ini karena dapat membantu percepatan transformasi digital bagi bisnis-bisnis di Asia-Pasifik,” kata dia.

Chief Executive Officer ADA, Srinivas Gattamneni menambahkan, norma baru pasca covid-19 saat ini adalah ekonomi 'digital first’, yang telah berhasil dibangun oleh ADA. ADA mengaku  senang dapat bermitra dengan SoftBank.

"Kerja sama dengan SoftBank tentunya akan semakin mendorong solusi bisnis kami untuk dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi para pelanggan," ujar Srinivas.

  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya