Liputan6.com, Surabaya - Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) M Atoillah Isfandiari buka suara terkait kasus dugaan kerumunan Ulang Tahun (Ultah) Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang terkesan menciderai semangat rakyat dan satgas covid-19.
"Saya kira sudah viral ya, klarifikasi dari Bu gubernur terkait apa yang terjadi, di mana kerumunan yang terjadi adalah atas inisiatif staf pemprov tanpa persetujuan gubernur," ujarnya kepada Liputan6.com, Sabtu (22/5/2021) malam.
Advertisement
Pria yang akrab disapa Ato ini mengungkapkan, walaupun sudah diklarifikasi sama Khofifah tetapi itu menunjukkan bahwa pejabat belum cukup sensitif dengan situasi pandemi yang belum berakhir dan angkanya masih jauh lebih tinggi dibanding bulan yang sama di tahun lalu.
"Serta menunjukkan kekurangpahaman bahwa vaksinasi hanya mencegah mereka yang terinfeksi Covid-19 tidak bergejala berat atau minimal bergejala ringan, tetapi masih berpotensi tertular dan menularkan ke orang lain yang belum divaksin," ucapnya.
Artinya, lanjut Ato, alasan mengapa masyarakat masih harus patuh pada Protokol Kesehatan (Prokes) belum dihayati sepenuhnya oleh para pemimpin masyarakat, sehingga tentu menimbulkan tuduhan serta ketidakpercayaan masyarakat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Bisa Jadi Contoh
"Karena ketidakpercayaan masyarakat saat ini bergeser bukan lagi bahwa covid itu tidak ada, tetapi sebagian besar masyarakat percaya Covid-19 ada," ujarnya.
Hanya saja, kata Ito, curiga kalau isu Covid-19 digunakan kelompok tertentu untuk kelompok tertentu pula, mengingat mereka sendiri (Para Pimpinan) justru tidak mencontohkan protokol kesehatan itu sendiri.
Advertisement