Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memberlakukan tes GeNose C19 untuk calon penumpang bus baik Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Dari seluruh terminal yang dikelola BPTJ, ditemukan puluhan penumpang yang terindikasi gejala positif Covid-19.
Advertisement
Kepala BPTJ, Polana B Pramesti mengatakan, seluruh terminal di bawah pengelolaan BPTJ memberlakukan pemeriksaan tes GeNose C19 kepada calon penumpang.
Pemeriksaan tersebut dilakukan secara acak pascapeniadaan mudik yang berlangsung, mulai 18 hingga 24 Mei 2021.
"Kami telah melakukan tes GeNose secara acak kepada 1.707 penumpang," ujar Polana, Minggu (23/5/2021).
Polana menjelaskan, dari hasil tersebut ditemukan 22 penumpang terindikasi gejala positif Covid-19.
Penumpang yang menunjukkan indikasi tersebut diminta BPTJ untuk menunda perjalanan dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencegah penularan Covid-19.
"Ada 22 orang dan kami telah meminta untuk diperiksa dan menunda perjalanannya," terang Polana.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Disiplin Prokes Cegah Penularan Covid-19
Polana mengungkapkan, pemeriksaan tes GeNose sudah disosialisasikan kepada seluruh operator bus yang berada di sejumlah terminal yang dikelola BPTJ.
Terkait dengan pelaksanaan tes GeNose, menurut Polana terus dilakukan terutama terkait dengan mekanisme pengembalian tiket kepada calon penumpang yang terindikasi gejala positif.
"Data penumpang yang terindikasi gejala positif juga disampaikan kepada pihak yang terkait dengan satgas penanganan Covid-19 di daerah sebagai acuan dalam melakukan tindakan lanjutan yang dibutuhkan dalam mencegah penyebaran Covid-19," ucap Polana.
Polana menuturkan, masyarakat yang melakukan berpergian untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya dalam menekan penyebaran Covid-19.
Begitu pun dengan masyarakat yang memanfaatkan layanan angkutan umum massal untuk mengindahkan protokol kesehatan yang telah diberikan.
"Implementasi protokol kesehatan harus terus terimplementasi dan senantiasa terjaga dengan baik, sehingga terhindar dari penularan Covid-19," pungkas Polana.
Advertisement