Liputan6.com, Jakarta Klub Benevento harus mengucapkan selamat tinggal kepada kasta tertinggi Liga Italia, Serie A. Tim yang ditukangi mantan striker oportunis AC Milan, Filippo Inzaghi gagal keluar dari zona merah degradasi setelah hanya mampu finis pada posisi ke-18 klasemen akhir Serie A musim 2020 / 2021.
Kepastian turun kelas sebenarnya sudah diperoleh Benevento sebelum laga terakhirnya. Peluang mereka tertutup setelah Lazio gagal mengalahkan Torino, 19 Mei lalu. Hasil ini membuat harapan Benevento untuk lepas dari jeratan degradasi pupus karena jarak dengan Torino menjadi 4 poin.
Advertisement
Torino sendiri menjadi lawan terakhir Benevento pada Serie A musim ini. Sayang, tim berlogo penyihir terbang tersebut harus menempuh perjalanan darat 12 jam menggunakan bus ke markas Torino.
Seperti dilansir dari Football Italia, kejadian ini kabarnya merupakan buntut dari kekesalan suporter atas kegagalan Benevento musim ini. Tidak terima tim kesayangannya degradasi, para pendukung garis keras atau Ultras Benevento mendesak agar presiden klub Oreste Vigorito menghukum timnya.
Sanksinya adalah dengan tidak membeli tiket pesawat bagi Pippo Inzaghi dan prara pemainnya.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Tim Kelelahan
Menurut Sky Sports, klub Benevento ternyata memenuhi tuntutan tersebut. Namun akibatnya, para pemain dan staf pelatih menjadi kelelahan setelah menempuh perjalanan selama 12 jam. Meski demikian, Benevento masih mampu menahan tuan rumah Torino dengan skor 1-1.
Benevento sendiri akhirnya finis di urutan ke-18 dengan koleksi 33 poin. Sementara gelar juara Serie A musim ini jatuh ke tangan Inter Milan yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak yakni, 91 poin. Sementara sang juara bertahan Juventus, harus puas mengakhiri musim di urutan keempat.
Advertisement