Liputan6.com, Yangon - Pemimpin Myanmar yang dikudeta, Aung San Suu Kyi hadir secara langsung di sidang pengadilan pada Senin 24 Mei 2021 untuk pertama kalinya.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (24/5/2021) kehadiran perdana ini terjadi sejak pemerintahan Aung San Suu Kyi digulingkan oleh militer Myanmar dalam kudeta pada 1 Februari lalu.
Advertisement
Pengacara Aung San Suu Kyi, Thae Maung Maung mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa pemimpin Myanmar tersebut terlihat dalam keadaan sehat dan mengadakan pertemuan tatap muka dengan tim hukumnya selama sekitar 30 menit sebelum sidang.
Thae Maung Maung juga mengatakan kepada AFP bahwa orang-orang dari partai Aung San Suu Kyi akan tetap ada "selama mereka masih ada".
"Dia ingin rakyatnya tetap sehat dan menegaskan bahwa Partai NLD (Liga Nasional untuk Demokrasi) akan ada selama rakyat ada, karena didirikan untuk rakyat," kata pengacara Aung San Suu Kyi lainnya, Min Min Soe kepada AFP.
Pemimpin Militer Myanmar Ungkap Kondisi Aung San Suu Kyi
Pemimpin militer Myanmar, Min Aung Hlaing juga mengatakan dalam sebuah wawancara yang dirilis pada 22 Mei bahwa Aung San Suu Kyi dalam keadaan sehat.
"Daw Aung San Suu Kyi dalam keadaan sehat. Dia ada di rumahnya dan sehat. Dia akan diadili di pengadilan dalam beberapa hari," kata Min Aung Hlaing melalui tautan video dengan media yang berbasis di Hong Kong, Phoenix Television.
Sebelumnya, Aung San Suu Kyi sempat muncul hanya melalui tautan video dan tidak diizinkan untuk berbicara langsung dengan pengacaranya.
Aung San Suu Kyi (75), peraih Hadiah Nobel Perdamaian atas perjuangan panjangnya membangun demokrasi di Myanmar, termasuk di antara lebih dari 4.000 orang yang ditahan sejak kudeta militer di negara tersebut.
Aung San Suu Kyi menghadapi serangkaian dakwaan, termasuk tuduhan kepemilikan radio walkie-talkie secara ilegal hingga melanggar undang-undang rahasia negara.
Advertisement