Liputan6.com, Garut - Jumlah pasien positif Covid-19 di Garut, Jawa Barat meningkat hingga dua kali lipat pascalebaran Idul Fitri 1442 Hijriah. Mayoritas rumah sakit di Garut, mulai kelabakan menampung pasien Covid-19.
“Sekarang mulai menyisir rumah sakit-rumah sakit swasta, Rumah Sakit Guntur sudah mulai terisi,” ujar Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Senin (24//5/2021).
Menurutnya, lonjakan jumlah pasien positif Covid-19 setelah lebaran di Garut cukup mengkhawatirkan. Data terakhir mencatat, kenaikan pasien Covid-19, meroket hingga dua kali lipat.
“Minggu kemarin ada 140-an sekarang 280, Rumah Sakit Umum (Daerah) Garut sudah mulai penuh,” ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Untuk menekan penyebaran pasien Covid-19 yang berlangsung secara masif tersebut, Helmi meminta agar seluruh tim satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19 di kabupaten, mulai tingkat kabupaten, kecamatan, desa maupun hingga Rukun Warga (RW), siaga 1 melakukan pencegahan.
“Paling tidak melaporkan segera karena kalau tidak terlaporkan, ada yang sakit tidak terlaporkan, tidak dirawat atau tidak diisolasi, menyebar dan akan menjadi ledakan yang lebih besar,” ujarnya.
Khusus outbreak atau lonjakan pasien Covid-19 di Desa Banjarsari, Kecamatan Bungbulang saat ini, Helmi telah mengintruksikan upaya isolasi mandiri di desa tersebut, termasuk melakukan pemeriksaan secara reguler bagi seluruh pasien.
“Ada istilah yang namanya karantina exit. Nah karantina exit itu yang dari luar tidak boleh masuk ke kampung tersebut, tapi dari kampung tersebut masih boleh keluar tapi dengan persyaratan diperiksa antigennya,” ujar dia.
Selain pemeriksaan reguler, seluruh satgas yang diterjunkan di lokasi isolasi terus melakukan pembatas bagi mereka yang akan melakukan aktivitas di luar rumah.
“Secara rutin kita periksa, kalau positif itu masuk isolasi, kalau negatif dia bisa keluar, kalau belum diperiksa dia tidak bisa kemana-mana,” ujarnya.
Saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Kecamatan Bungbulang khususnya di Kampung Banjarsari yakni 37 orang, dua orang pasien diantaranya masih dirawat di rumah sakit.
“Laporannya yang 35 ini mulai ada yang gejalanya sedang ke arah berat. Gak boleh ada yang pulang karena dia diisolasi,” ujarnya.