Hotman Paris Sembuh dari DBD: Nyamuk Betina Sudah Kalah

Pengacara kondang Hotman Paris sudah sembuh dari demam berdarah dengue (DBD).

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Mei 2021, 18:00 WIB
Hotman Paris sudah sembuh dari DBD. (Foto: Instagram @hotmanparisofficial)

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan pengacara kondang Hotman Paris mulai membaik dari demam berdarah dengue (DBD). Kadar trombosit dalam darahnya sudah baik sehingga dokter membolehkan Hotman Paris keluar dari rumah sakit semalam.

"Jet ski 25 Mei 2021 sesudah keluar dari rumah sakit! Nyamuk betina beneran sudah kalah!" kata Hotman dalam postingan di Instagram pribadinya.

Dalam unggahan sebelumnya, pria yang sudah dua kali kena demam berdarah ini bercerita bahwa kondisinya mulai membaik.

"Hotman mulai sudah sehat. Tadi malam check out dari rumah sakit," kata Hotman lewat sebuah video.

"Sudah cek tiga kali, trombosit sudah naik oleh dokter sudah boleh pulang," tutur Hotman Paris bahagia sambil mengenakan kimono hijau toska di pinggir pantai sambil menikmati pisang goreng bersama keluarga dan anjing kesayangan.

 

Hotman Paris. (Foto: Instagram @hotmanparisofficial)

DBD dan Serangan Nyamuk Betina Aedes Aegypti

Di musim penghujan seperti sekarang, kasus demam berdarah dengue memang rentan terjadi seperti yang dialami Hotman Paris. Ada banyak genangan air yang membuat nyamuk berkembang biak lebih banyak.

Virus dengue biasanya menginfeksi nyamuk Aedes aegypti betina saat hewan ini menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia). Ini adalah kondisi 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul.

Nyamuk menjadi infektif 8-12 hari (periode inkubasi ekstrinsik) sesudah menghisap darah penderita yang sedang viremia dan tetap infektif selama hidupnya.

Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya lewat gigitan ke tubuh manusia. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 34 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit seperti mengutop Sehat Negeriku.

Gejala awal DBD antara lain demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian.

Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari, tetapi pada umumnya 4-7 hari.

DBD menyerang pembuluh darah yang menyebabkan indikator trombosit turun drastis. Kasus meninggalnya seseorang karena mengalami syok pada pembuluh darah.

“Penting kita memutuskan rantai penularan mulai nyamuk pradewasa sampai nyamuk dewasa. Langkahnya dengan 3M+ tadi dan jangan sampai ada genangan air di lingkungan tempat tinggal kita,” kata Siti Nadia Tarmizi saat masih menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI. 


Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya