Liputan6.com, Beijing - Media China baru-baru ini meliput tren kecantikan mengejutkan yang diduga menyebabkan para gadis memutuskan saraf di kaki mereka agar betis tampak lebih ramping.
Melansir Odditycentral, Selasa (25/5/2021), tren baru dan mengganggu ini dijuluki "pemblokiran betis", yang pada dasarnya membuat para gadis sehat memotong saraf yang "kurang penting" di kaki mereka secara permanen untuk menghentikan pertumbuhan otot betis mereka secara permanen, sehingga kaki bagian bawah mereka tampak lebih ramping dan tegak.
Advertisement
Dalam wawancara dengan The Paper, pada Kamis 20 Mei 2021, Wakil Direktur Departemen Bedah Sendi dan Kedokteran Olahraga Dr. Zeng Chun, mengatakan bahwa dia terkejut ketika pertama kali mengetahui bahwa gadis di China dengan sengaja memotong saraf otot kaki untuk membuat betis mereka terlihat lebih ramping.
"Pasien dengan cedera saraf dan atrofi otot betis mengalami rasa sakit yang terus-menerus, dan sangat ingin menemukan cara untuk pulih. Saya tidak menyangka ada orang sehat yang secara aktif merusak saraf mereka," kata Dr. Zeng.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada yang namanya saraf yang kurang penting, dan sekali saraf rusak, kemungkinan besar tidak pernah pulih sepenuhnya.
Sedikit dari Mereka yang Menyadari Konsekuensi
Surat kabar China melaporkan bahwa istilah "calf block" sering muncul di forum internet terkait kecantikan dan grup media sosial, di mana orang bertukar saran dan trik untuk mendapatkan betis yang lebih ramping.
Sayangnya, hanya sedikit dari mereka yang menyadari konsekuensi yang menghancurkan dari prosedur pembedahan.
Pada halaman Good Doctor Online, sumber informasi kesehatan online populer di China, seorang gadis yang menjalani prosedur blok betis mengeluh bahwa dua bulan setelah operasi dia tidak bisa berjalan dengan benar, kaki bagian bawahnya selalu mati rasa dan dia tidak bisa berdiri di jari kakinya lagi. Dia khawatir, takut dan bertanya kepada dokter apakah ada cara untuk memperbaikinya.
Mengikuti pengungkapan dalam artikel The Paper, tren kecantikan yang mengganggu ini menjadi viral di China.
Banyak yang tidak hanya menyalahkan blogger kecantikan dan vlogger karena mempromosikan jenis prosedur ini, tetapi juga para gadis yang menjalani operasi yang tidak terbukti secara ilmiah dalam upaya putus asa untuk mencapai standar kecantikan yang tidak realistis.
Sayangnya, ini bukan satu-satunya tren kecantikan mengejutkan yang Odditycentral bahas selama bertahun-tahun.
Beberapa waktu yang lalu bahkan ada juga kasus tentang Snapchat dysmorphia, mode kecantikan "bibir tanduk kerbau" Thailand, dan obsesi Vietnam pada kulit putih.
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement