Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya layanan berbasis digital yang banyak dikembangkan perbankan saat ini. Bank digital di Indonesia juga semakin banyak diminati dan dilirik keberadaannya.
Selain perbankan, investasi di sektor bank digital juga banyak dilirik perusahaan lain melihat potensi dan kemudahan bagi nasabah pada masa yang akan datang. Mencermati peluang yang ada, mungkinkah PT Astra International Tbk (ASII) juga akan berinvestasi di sektor ini?
Advertisement
Menanggapi pertanyaan tersebut, Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti enggan berkomentar banyak. Ia hanya menyebut, perusahaan selalu melihat peluang yang sedang berkembang dan salah satunya bank digital.
"Ini adalah salah satu yang dipelajari di Astra. Astra tak pernah tertutup untuk bisnis ini karena Astra sendiri selalu melihat peluang," katanya secara virtual, Selasa (25/5/2021).
Tira juga menuturkan, alasan perusahaan akhirnya melepas Bank Permata yang dulu menjadi salah satu investasi yang dimiliki Astra.
"Fokus untuk jasa keuangan ritel atau memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan keuangan ritel di Indonesia," ujarnya.
Perusahaan juga menegaskan, pihaknya selalu melakukan peninjauan kembali terkait strategi yang akan dijalankan perusahaan ke depannya, tak terkecuali bank digital.
"Kalau ditanya apakah Astra akan masuk ke bisnis perbankan lagi, itu adalah pertanyaan yang saya enggak bisa jawab saat ini. Tapi yang bisa saya sampaikan adalah Astra itu selalu meninjau kembali strategi bisnisnya dari waktu ke waktu. Strategi Astra akan selalu melihat perkembangan ekonomi, dan bisnis atau industri," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Peluang Investasi di Perusahaan Rintisan
Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) diketahui gemar investasi di perusahaan rintisan atau startup. Hal ini tak terlepas dari inisiatif perseroan untuk mempercepat transformasi digital.
Diketahui terdapat tiga perusahaan startup yang menjadi pilihan Astra, yakni Gojek, Halodoc dan Sayurbox, lalu adakah niat Astra untuk menambah investasi di sektor ekonomi digital?
Menanggapi hal ini, Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menegaskan bila pihaknya tak bisa berkomentar banyak terkait hal ini. Namun, Ia mengaku sektor ekonomi digital menjadi salah satu sektor yang dipikirkan perusahaan.
"Untuk (investasi) digital tahun ini kami telah umumkan investasi di Sayurbox dan Halodoc. Apakah akan ada lagi?(Tentunya) Saya (tidak) bisa memberikan jawaban (pasti) saat ini," katanya secara virtual, Selasa, 25 Mei 2021.
Tira juga menyebut, perusahaan selalu melihat peluang bisnis secara menyeluruh, termasuk mengikuti perkembangan di sektor digital seperti saat ini.
"Yang jelas dari Astra sendiri selalu melihat perkembangan digital. Selain memodernsasi bisnis, kami juga melihat peluang bisnis secara organik di sektor digital. Pastinya Astra juga melihat potensi-potensi untuk berpartisipasi di digital ekonomi salah satunya dengan melakukan investasi," ujarnya.
Dalam penjelasannya, Tira juga menyebut alasan pihaknya memilih investasi di Halodoc dan Sayurbox.
"Kami suka dengan bisnis modelnya, visi-misi sejalan dengan Astra. Ada value juga yang diberikan untuk Indonesia. Soal waktu nanti kita akan lihat apakah Astra akan menambah lagi, ini adalah sesuatu yang akan kami pelajari," tuturnya.
Advertisement