Liputan6.com, Jakarta - Doni Monardo di mata jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 rupanya dikenal sebagai sosok pemimpin dan juga sahabat. Kepemimpinan Doni selama 2 tahun 4 bulan menjabat Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas COVID-19 meninggalkan kenangan manis.
Sekretaris Utama (Sestama) BNPB Lilik Kurniawan mengucapkan terima kasih kepada Letjen TNI Doni Monardo, yang telah memimpin institusi tersebut. Banyak keteladanan dan pembelajaran yang diberikan oleh mantan Danjen Kopassus selama memimpin BNPB.
Advertisement
"Saya mohon izin menyampaikan sambutan ini atas nama BNPB. Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Pak Doni memberikan sumbangsih dan dedikasi kemajuan BNPB dan Indonesia, terutama dalam aspek penanggulangan bencana," tutur Lilik saat memberikan sambutan acara Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut Kepala BNPB di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (25/5/2021).
"Berbagai buah karya dan upaya Pak Doni yang sudah ditanamkan dalam pelayanan publik di bidang penanggulangan bencana dan membangun institusi BNPB telah dirasakan oleh masyarakat. Kami berharap Bapak Doni akan terus bersama kami memberikan semangat masukan dan bimbingan, baik secara langsung maupun tidak langsung."
Dalam sambutannya, Lilik mengambil satu teori yang disampaikan Prof. Syamsul Maarif mengenai teori kepemimpinan. Ada teori bernama 'catur muka' yang mana gaya kepemimpinan tersebut melekat dalam diri Doni Monardo.
"Teori kepemimpinan namanya adalah 'catur muka.' Alhamdulillah, kami sudah diberikan oleh Pak Doni terkait dengan 'catur muka.' Yang pertama, kami diberikan pelajaran, bagaimana pemimpin sebagaimana pemimpin," jelas Lilik.
"Pemimpin adalah di depan, orang yang memberikan contoh kepada kita semua dan orang yang memberikan arahan serta kadang-kadang memarahi kita. Kedua, pemimpin sebagai bapak. Kami merasa Pak Doni Monardo selama ini menjadi 'Bapak' kami, orangtua kami yang selalu mengingatkan kalau kami plintat plintut (keliru, salah arah) dan sebagainya."
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Sosok Pemimpin sebagai Guru dan Sahabat
Lilik Kurniawan juga kagum dengan wawasan luas Doni Monardo mengenai pepohonan. Ya, Doni termasuk salah satu perwira TNI yang mencintai tanaman dan pohon. Ia hapal nama-nama pohon, bahkan selama bertugas di manapun, Doni ikut menanam pohon dan melakukan penghijauan.
Ada pernyataan yang acap kali dikemukakan Doni Monardo, Kita tidak mungkin pindah ke bulan atau planet lain. Selain itu, kita juga tidak boleh egois, sebab bumi yang kita pijak adalah milik generasi anak-cucu kita. Jadi, menanam pohon hari ini, kita dedikasikan bagi anak-cucu kita. (Selengkapnya: Cinta Tanaman, Doni Monardo Menanam Pohon untuk Anak Cucu Indonesia)
"Pak Doni selalu mengingatkan kami. Bahwa pemimpin juga sebagai guru yang selalu mengenalkan pada kita hal yang baru. Terus terang, kami selama ini tidak tahu apa itu nama-nama pohon yang ada, Bapak. Kami tidak tahu. Kalau kami tahu pasti kami sudah diberi sepeda," kata Lilik sembari sembari bercanda.
"Alhamdulillah, kami tidak tahu dan sekarang kami tahu pohon itu ternyata bermanfaat. Bukan hanya untuk ekosistem, tapi juga menyelamatkan masyarakat yang ada di daerah bencana. Kemudian pemimpin yang menjadi sahabat. Kami merasa menjadi sahabatnya Pak Doni, kami merasa sering diajak bicara diberikan masukan dan sebagainya."
Konsep 'catur muka' pemimpin di atas yang diperoleh Lilik dan jajaran BNPB dari Doni Monardo. Lilik berharap selepas masa purna bakti TNI, Doni Monardo tetap berkarya dan silaturahmi dengan BNPB tetap terjalin baik.
"Terima kasih Pak Doni sudah mengajarkan kami. Harapan kami semua dengan berakhirnya masa tugas Pak Doni Monardo di BNPB, semoga Bapak tetap berkarya dan memberikan ilmu yang bermanfaat untuk kepentingan orang banyak," harap Lilik.
"Harapan kami juga komunikasi dan silaturahmi dengan BNPB akan tetap terpelihara dan terlaksana secara berkesinambungan."
Advertisement
Totalitas Kinerja Doni Monardo
Gaya kepemimpinan Doni Monardo juga hangat terasa di mata Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo. Tommy, sapaan akrabnya ikut terjun menangani pandemi COVID-19 sejak awal melanda Tanah Air.
Selama bekerja itulah, Tommy melihat Doni Monardo adalah pemimpin yang totalitas dalam bekerja. Apalagi awal pandemi pula, Doni memutuskan tidur di Markas Satgas COVID-19, Graha BNPB, Jakarta--yang selanjutnya setahun pandemi, Doni menginap di kantor, tidak tidur di rumah.
"14 bulan yang lalu, saya diminta membantu Pak Doni dalam penanganan COVID-19. Tugas yang dipikul oleh BNPB sangat luar biasa, karena Indonesia dikenal sebagai negara nomor dua di dunia yang paling banyak bencananya," terang Doni melalui virtual.
"Secara paralel harus ditangani dua hal, yaitu bencana alam dan juga COVID-19. Memang tidak mudah untuk menangani COVID-19, tetapi saya melihat bagaimana kerja total Pak Doni, yang 3 bulan (awal pandemi COVID-19) tidak pulang ke rumah. Ini menunjukkan bahwa kita berada dalam situasi kegentingan yang sangat luar biasa."
Totalitas kerja Doni Monardo pun akhirnya menggerakkan Tommy ikut menyumbangkan tenaga dan pikiran menangani pandemi COVID-19. Ia pun menyampaikan tetap menjalin komunikasi dengan Doni Monardo.
"Alhamdulillah, 14 bulan dipimpin oleh Pak Doni, walaupun naik-turun secara keseluruhan penanganan COVID-19 bisa tertangani. Tetapi memang belum selesai perjuangan. Sebetulnya, saya sudah sejak Oktober 2020 bertugas di Singapura, tetapi Pak Doni selalu mengatakan bahwa pengabdian itu tidak boleh dibatasi oleh ruang dan waktu," tutup Tommy.
"Saya percaya itu pulalah yang akan mengikat saya dengan Pak Doni untuk tetap bersama menangani COVID-19 dan memberikan masukan mengenai penanganan bencana. Karena apa yang kita hadapi bukan persoalan BNPB, bukan hanya persoalan pemerintah. Ini adalah persoalan bangsa Indonesia. Terima kasih Pak Doni, saya tetap akan selalu bersama Bapak pada tugas dan penempatan yang baru."
Tangani COVID-19 dengan Pendekatan Pentahelix
Ketua Bidang Relawan Satgas COVID-19 Andre Rahadian ikut mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Doni Monardo. Konsep pentahelix yang menitikberatkan semangat kegotongroyongan seluruh sumber daya dan kearifan lokal berupa pelibatan kerja sama pemerintah daerah, masyarakat setempat, pakar dan akademisi, media, serta sektor swasta menjadi kunci penanganan pandemi COVID-19.
Implementasi pentahelix sebenarnya diterapkan Doni Monardo dalam penanganan bencana alam. Lalu diimplementasikan penanganan COVID-19, yang tak hanya pelibatan pemerintah pusat dan daerah, melainkan seluruh komponen masyarakat.
"Kami atas nama relawan di Satgas mengucapkan terima kasih banyak atas arahan, bimbingan, kerja keras yang diberikan Pak Doni selama ini kepada kami yang bekerja di lapangan membantu masyarakat bersama masyarakat menangani pandemi,"
"Harapan yang sama untuk Kepala BNPB baru, kita bisa bersama-sama menangani pandemi dengan pendekatan pentahelix, pendekatan yang selama ini berhasil kita jalankan walaupun masih tetap kerja keras diperlukan."
Sebagai pengganti Doni Monardo, Ganip Warsito dilantik menjadi Kepala BNPB oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Selasa, 25 Mei 2021. Jajaran BNPB pun ke depan siap menerima arahan dan bimbingan dari Ganip.
"Kepada Kepala BNPB yang baru, Bapak Letjen TNI Ganip Warsito, kami mengucapkan selamat datang Pak di komunitas oranye (seragam oranye BNPB). Insha Allah, kami semuanya siap membantu dan memberikan dukungan pada Bapak. Kami juga siap Menerima perintah dan arahan di bawah kepemimpinan Bapak untuk keberhasilan dan kemajuan bangsa Indonesia, terutama BNPB ke depan," imbuh Lilik Kurniawan.
"Kami juga menyampaikan bahwa program kerja BNPB sudah memasuki triwulan kedua dan berbagai macam kegiatan telah kami lakukan dan semuanya alhamdulillah dapat terlaksana dengan baik dan sukses. Ini semua tidak lepas dari kepemimpinan yang sudah disampaikan oleh Pak Doni Monardo membimbing kami. Mudah-mudahan BNPB kedepan di bawah komando yang baru Bapak Letjen TNI Ganip warsito akan terus menjadi lebih baik."
Advertisement