Giant Tutup Akhir Juli 2021, Hero Pilih Buka 100 Gerai Guardian hingga 2022

PT Hero Supermarket Tbk melihat potensi pertumbuhan lebih tinggi dari IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket sehingga pilih tutup gerai Giant.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mei 2021, 21:21 WIB
Petugas merapikan troly di Gerai Giant Extra Waru Sidoarjo, Kamis (25/7/2019). Giant yang merupakan salah satu unit bisnis dari PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group) meluncurkan program Harga Teman dengan penawaran 800 produk favorit dan bervariatif dengan harga murah. (Liputan6.com/HO/Eko)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menargetkan membuat hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir 2022. Langkah ini dilakukan sebagai upaya perseroan fokus investasi terhadap tiga merek antara lain IKEA, Guardian dan Hero Supermarket.

Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk, Diky Risbianto menuturkan, pihaknya melihat potensi pertumbuhan lebih tinggi dari IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket. Hero Supermarketakan fokus investasi untuk mengembangkan tiga merek tersebut.

Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan tinjauan strategi perseroan  yang melihat peralihan konsumen Indonesia dan format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir ke layanan furnitur rumah tangga, kecantikan dan kesehatan serta pasar premium untuk kebutuhan sehari-hari.

Oleh karena itu, perseroan dalam dua tahun menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA dibandingkan 2020.

Perseroan juga berencana mengubah hingga lima gerai Giant menjadi gerai IKEA dan akan meningkatkan aksebilitas pelanggan. Perseroan telah membuka sebuah gerai IKEA seluas 31.500 meter persegi di Bandung, Jawa Barat. Perseroan juga akan membuka gerai IKEA seluas 35.000 meter persegi di Jakarta Garden City pada 2021.

"Kami juga menargetkan untuk membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir tahun 2022,” ujar dia lewat surat elektronik, ditulis Rabu (26/5/2021).

Saat ditanya mengenai kontribusi dari tiga merek tersebut, Diky belum dapat menyampaikan hal tersebut. Perseroan menyatakan fokus investasi untuk memperkuat bisnis.

Selain itu, PT Hero Supermarket Tbk juga melihat perkembangan saluran e-commerce. Diky menuturkan, e-commerce terbukti sangat sukses dan akan terus berkembang.

"Kami tidak dapat membagikan informasi secara detil saat ini. Namun, yang dapat kami sampaikan adalah kami memfokuskan investasi kami untuk memperkuat bisnis dalam hal perluasan gerai, perubahan gerai, lokasi pengambilan barang untuk meningkatkan kenyamanan dan bahkan mungkin format gerai yang lebih kecil dari sekarang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Bakal Alihkan Sejumlah Gerai Giant ke Pihak Ketiga

Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Kamis (4/3/2021). Persaingan bisnis ritel makanan dan pandemi yang berkepanjangan membuat store Giant tutup satu per satu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, perseroan menyatakan sedang negosiasi untuk mengalihkan sejumlah gerai Giant. Namun, perseroan belum dapat menjelaskan detil.

Perseroan menyatakan berat hati akan menghentikan operasional seluruh gerai Giant yang tidak dikonversi menjadi IKEA/Hero Supermarket atau dialihkan kepada pihak ketiga pada akhir Juli 2021.

Selain akibat tren yang menurun, perseroan mengambil langkah itu sebagai bagian dari tindak lanjut kajian strategis yang dilakukan perusahaan.

“Iya, saat ini kami bernegosiasi dengan pihak ketiga untuk mengalihkan kepemilikan sejumlah gerai Giant. Namun, karena proses negosiasi masih berlangsung kami belum bisa memberikan informasi apapun terkait hal ini,” ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya