Liputan6.com, Jakarta - Dua ekor harimau ditembak mati setelah menyerang salah satu penjaga kebun binatang di China. Awalnya, mereka diketahui kabur dari dalam kadang pada Selasa, 25 Mei 2021.
Sebelum ditembak mati, dua harimau tersebut "menganiaya dan menyerang" penjaga bermarga Jia yang tengah memberi makan mereka. Tempat wisata itu berada di luar kota Nanyan, Provinsi Henan.
Baca Juga
Advertisement
Setelah diserang dua harimau itu, lapor AsiaOne, Rabu, 26 Mei 2021, penjaga langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Sementara itu, pihak berwenang setempat mengevakuasi pengunjung dan staf kebun binatang ke tempat yang lebih aman. Pemerintah meminta polisi bersenjata, pekerja kehutanan, dan petugas pemadam kebakaran ke tempat kejadian untuk menangkap kedua harimau yang kabur.
Namun, upaya mereka gagal dan diputuskan secara kesepakatan bersama untuk menembak kedua hewan tersebut. "Setelah upaya berulang kali untuk menjerat kedua harimau tersebut gagal, manajemen senior menyetujui keputusan menembak mati harimau tersebut agar memastikan keamanan publik," tulis Pernyataan Biro Kehutanan daerah Xichuan.
Diketahui kedua harimau itu dipinjam dari sebuah sirkus di kota Suzhou.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Insiden Hewan Kabur
Kejadian hewan kabur dari kandang juga pernah terjadi di kebun binatang di timur kota Hangzhou. Tiga macan tutul lepas awal bulan ini, dua hewan buas tersebut berhasil ditangkap, sedangkan yang satu mati.
Seekor harimau Siberia liar juga sempat menyerang penduduk desa di timur laut China, bulan lalu. Hewan itu telah berhasil ditangkap dan dikirim ke pusat satwa liar oleh petugas berwenang.
Di sisi lain, Badan Konservasi Global WWF, mengklasifikasi bahwa harimau merupakan hewan yang terancam punah. Mereka memperkirakan hanya 3.900 ekor saja yang tersisa di alam liar. Namun, badan tersebut menjelaskan bahwa populasi harimau liar stabil, bahkan meningkat di negara-negara Asia, seperti Bhutan, India, dan Nepal.
Saat ini, harimau sedang menghadapi tekanan dari pemburuan, pembunuhan, dan hilangnya habitat. Mereka dipaksa bersaing memperebutkan ruang dengan populasi manusia yang padat dan bertambah dengan cepat. (Muhammad Thoifur)
Advertisement