BMKG: Fenomena Gerhana Bulan Total Bisa Terlihat dari Tangerang

Di wilayah Tangerang dan Banten secara luas, gerhana bulan total belum bisa terlihat pada pukul 17.00 sampai 18.00 WIB.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 26 Mei 2021, 19:43 WIB
Ilustrasi gerhana bulan total. (Sumber foto: unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana bulan total atau super moon blood diperkirakan bisa terlihat jelas di kawasan Tangerang Banten pada pukul 19.00 hingga 20.00 WIB, Rabu (26/5/2021).

Meski begitu, sejak pukul 17.00 WIB, gema takbir sudah dikumandangkan di masjid-masjid di sekitaran Tangerang.

Seperti yang terdengar di kawasan Perumahan Harapan Kita, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, gema takbir dikumandangkan sejak pukul 17.00 WIB. Lalu, warga menunaikan salat gerhana seusai salat magrib berjemaah.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Tangerang Suwardi mengatakan, bahwa di wilayah Tangerang dan Banten secara luas, gerhana bulan total belum bisa terlihat pada pukul 17.00 sampai 18.00 WIB.

"Bisa terlihat secara kasat mata pada pukul 19.00 WIB, sampai nanti terakhir di jam 20.51 atau P4 nya," tutur Suwardi saat dihubungi Liputan6.com.

Meski bisa terlihat secara kasat mata, namun di kawasan Tangerang tidak bisa terlihat fenomena gerhana bulan total secara penuh. Hanya bisa terlihat sebagian atau pada saat bulannya terbit, hingga berakhirnya gerhana.

"Dengan catatan langit cerah, jadi bisa terpantau kasat mata," jelas Suwardi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Waspada Banjir Rob

Banjir rob adalah banjir di tepi pantai karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada bibir pantai atau daratan di pesisir pantai.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di daerah pesisir waspada terhadap potensi terjadinya banjir rob terkait dengan fenomena alam gerhana bulan total atau super blood moon malam ini, Rabu (26/5/2021).

"Gerhana bulan total yang akan terjadi dikenal dengan istilah super blood moon. Pada saat itu, bulan akan berwarna merah yang terlihat dengan ukuran relatif lebih besar dari fase bulan purnama biasa," ujar Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hartanto di Medan, dilansir Antara.

Hartanto menjelaskan, gerhana bulan total atau super blood moon mempengaruhi ketinggian pasang surut air laut, di mana, posisi bulan, bumi, dan matahari yang sejajar akan mengakibatkan gaya tarik terhadap air laut lebih tinggi sehingga terjadi pasang air laut lebih tinggi. Hal ini bisa menyebabkan banjir rob.

"Dampak dari banjir rob di wilayah pesisir akan berpotensi pada terganggunya transportasi pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat serta bongkar muat di pelabuhan," papar dia.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir (rob), serta memperhatikan update informasi cuaca dari BMKG sehubungan dengan adanya gerhana bulan total atau super blood moon.


Gerhana Bulan

Infografis cuaca di sejumlah daerah saat gerhana bulan. (Istimewa)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya