Liputan6.com, San Jose - Penembakan terjadi pada Rabu (26/5) di fasilitas pemeliharaan kereta di San Jose, California, Amerika Serikat.
Penembakan itu menewaskan 8 orang di fasilitas Santa Clara Valley Transportation Authority (VTA) di San Jose.
Advertisement
Menurut para pejabat setempat para korban termasuk beberapa karyawan transit, seperti dilansir BBC, Kamis (27/5/2021).
Sementara itu, tersangka diidentifikasi sebagai seorang karyawan fasilitas tersebut, yang kemudian juga ditemukan tewas.
Penembakan itu terjadi sekitar pukul 06.45 pagi waktu setempat.
Para pejabat juga mengatakan bahwa tersangka mungkin telah membakar rumahnya sebelum serangan itu.
Sejauh ini, di seluruh AS, telah terjadi 230 insiden penembakan massal tahun ini, menurut Gun Violence Archive. Penembakan massal didefinisikan oleh organisasi tersebut sebagai kejahatan di mana empat orang atau lebih ditembak secara fatal.
Saat berbicara dari dekat tempat kejadian, Gubernur California Gavin Newsom mengutuk terjadinya penembakan massal di AS.
"Apa yang salah dengan AS? Kapan kita akan melepaskannya dari tangan kita?," ujar Newsom.
Presiden AS Joe Biden menyebut serangan itu sebagai "tragedi mengerikan" dan sekali lagi mendesak Kongres untuk mengambil tindakan terhadap pengendalian senjata.
"Setiap nyawa yang tertembak peluru menembus jiwa bangsa kita," imbuhnya.
"Kita bisa dan kita harus berbuat lebih banyak," tambah Biden.
Kronologi Penembakan di San Jose
Pada Rabu pagi (26/5), pria bersenjata itu melepaskan tembakan di fasilitas rel kereta VTA. Menurut stasiun televisi CBS, suara tembakan sempat terdengar selama pertemuan karyawan di fasilitas tersebut.
Petugas polisi tiba di tempat kejadian saat penembakan sedang berlangsung, menurut para pejabat.
"Tim kami menunjukkan perilaku yang patut dicontoh - mereka dilatih untuk melakukannya - karena tembakan masih terus berlangsung," kata Sheriff Distrik Santa Clara, Laurie Smith dalam konferensi pers.
Jumlah kematian akibat penembakan itu kemudian bertambah menjadi sembilan orang, termasuk tersangka.
Media AS melaporkan bahwa pria bersenjata itu tewas karena bunuh diri, tetapi polisi belum memberikan konfirmasi terkait laporan tersebut.
Petugas penegak hukum mengatakan kepada CBS News, mitra BBC di AS, bahwa pria bersenjata itu diidentifikasi sebagai Samuel Cassidy (57).
Deputi Russell Davis, juru bicara Departemen Sheriff Distrik Santa Clara, menerangkan bahwa tidak adanya baku tembak antara petugasnya dengan tersangka.
"Secara awal, kami mengira bahwa tembakan yang terjadi pada tersangka terjadi karena tindakannya sendiri".
Sebelum insiden penembakan, kebakaran terjadi di sebuah rumah milik karyawan Santa Clara VTA, menurut media setempat.
Otoritas setempat mengungkapkan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah tersangka mungkin telah membakar rumahnya sebelum melakukan aksi kejamnya - informasi yang belum dikonfirmasi kebenarannya.
Namun, juru bicara Pemadam Kebakaran San Jose, Erica Ray mengatakan bahwa para pejabat sedang menyelidiki "beberapa" tempat kejadian perkara terkait dengan penembakan itu.
Pasukan penanganan bom pun dikirim ke tempat kejadian, tetapi kemudian ditemukan tidak adanya ancaman aktif terhadap publik.
Penembakan tersebut membuat beberapa titik lalu lintas di jalan-jalan terdekat ditutup. Layanan kereta juga berhenti beroperasi pada siang hari waktu setempat.
Advertisement