Liputan6.com, Gunungkidul - Fenomena alam supermoon dan gerhana bulan mengakibatkan gelombang di Pantai Selatan Gunungkidul alami peningkatan cukup signifikan. Sejak selasa (25/5/2021) hingga Rabu (26/5/2021), gelombang tinggi menghantam sejumlah pantai di selatan Kabupaten Gunungkidul.
Seperti Pantai Baron, gelombang laut mencapai ketinggian lebih dari 4 meter. Air laut bahkan sampai ke bibir talud yang semula berada sekitar 100 meter dari bibir pantai. Akibatnya, perahu dan beberapa perlengkapan nelayan terombang-ambing di atas air dengan posisi masih tertambat di tali.
Advertisement
"Kami sudah tahu akan ada gelombang tinggi. Kami mengantisipasinya dengan tidak pergi melaut untuk mencari ikan dan memilih memarkir perahu dengan yang telah ditentukan," ujar Sumardi Ketua Nelayan Pantai Baron, Rabu (26/05/2021) pagi.
Akibat gelombang tersebut satu perahu dengan perahu lain yang diparkir saling bertabrakan. Akibatnya, sekitar 5 perahu nelayan rusak pada bagian sayap. Para nelayan pun nekat menerjang gelombang untuk menyelamatkan perahu mereka.
Bermodalkan tali dan pelampung yang dililitkan di tubuh mereka, para nelayan berusaha menggapai perahu dan menyelamatkan jaring agar tidak hilang terbawa arus air laut. Mereka juga berusaha mengencangkan tali yang tertambat di perahu agar tidak lepas.
Sumardi mengungkapkan gelombang laut mulai terlihat meningkat sejak Selasa (25/5/2021) sore. Dan Rabu pagi ombak semakin tinggi hingga menggenangi pinggiran Pantai Baron yang sebelumnya digunakan untuk memarkir perahu.
"Air itu tadi pagi masuk sampai ke talud tempat warung-warung makan itu. Namun mulai berkurang selepas siang," tuturnya.
Akibat peristiwa tersebut, para nelayan merasa was-was dengan tidak melaut. Terlebih, sayap perahu yang patah dan beberapa perlengkapan lain rusak. Para nelayan pun mengaku rugi hingga jutaan rupiah.
Simak video pilihan berikut ini:
Banyak Wisatawan
Meski demikian, wisatawan tetap memadati kawasan pantai tersebut karena bertepatan dengan libur Waisak. Di Pos Retribusi Utama Baron, antrean kendaraan roda empat tampak memanjang sekitar pukul 10.30 WIB. Tak hanya kendaraan pribadi, sejumlah bus pariwisata pun juga terlihat berdatangan.
Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Baron, Paryadi mengatakan sejak pukul 09.30 WIB kendaraan mulai berdatangan. Sebagian di antaranya pun merupakan kendaraan asal luar DIY seperti Klaten dan sekitarnya, melihat dari pelat nomor kendaraan.
"Walupun padat kendaraan yang masuk pada libur Waisak, namun hal ini masih terbilang normal tidak seperti tahun tahun yang lalu," ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, saat ini kondisi pantai cukup padat. Kendati saat ini gelombang tinggi, tetapi tak membuat para wisatawan ini mengurungkan niat untuk tidak berkunjung ke Pantai di Gunungkidul.
"Memang saat ini ketinggian gelombang mencapai 9 feet namun Tim SAR terus mengantisipasi para wisatawan untuk berhati-hati," ungkap Hary.
Ia memprediksikan lebih dari 20 ribu wisatawan di Gunungkidul yang berkunjung hari itu. "Pas lebaran memang didominasi kendaraan DIY, tapi saat ini luar daerah. Kami masih fokus pada ketaatan protokol kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris SAR Linmas Wilayah II Pantao Baron, Surisdiyanto mengungkapkan, gelombang tinggi Pantai Selatan diprediksi hanya terjadi pada hari Rabu. Pihaknya juga belum mendapatkan laporan kerusakan maupun korban yang diakibatkan dari tingginya gelombang ini.
"Para nelayan juga sudah menaikkan kapalnya, kami terus mengimbau wisatawan untuk menaati anjuran untuk tidak berenang di pantai," dia menandaskan.
Advertisement