Tepis Klaster Covid-19 di Tempat Wisata, Dispar Gunungkidul Gelar Ters Covid-19 Berkala

Demi menekan penyebaran Covid-19 di tempat wisata, Dinas Kesehatan Gunungkidul menggelar screening terhadap para pelaku usaha wisata.

oleh Hendro diperbarui 28 Mei 2021, 19:00 WIB
Palaku wisata akan discreening guna menekan penyebaran Covid-19 di Gunungkidul

Liputan6.com, Gunungkidul - Demi menekan penyebaran Covid-19 di tempat wisata, Dinas Kesehatan Gunungkidul menggelar screening terhadap para pelaku usaha wisata. Screening sendiri sudah dilakukan sejak Selasa (25/5/2021) lalu.

Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menjelaskan, kebijakan screening diambil sebagai upaya antisipasi munculnya kasus baru Covid-19 usai libur Lebaran dan Waisak. Apalagi Gunungkidul dikenal menjadi tujuan wisata yang paling sering dikunjungi para wisatawan.

"Kami ingin melihat bagaimana dampaknya bagi masyarakat di destinasi wisata, khususnya pelaku usaha," jelas Dewi Rabu (26/5/2021).

Ia mengatakan potensi munculnya kasus Covid-19 bisa terjadi sekitar satu sampai dua minggu usai libur Lebaran. Oleh sebab itu, proses screening akan dilakukan secara bertahap. Selain tanggal 25 Mei, pelaksanaannya juga akan dilakukan pada 28, 31 Mei, dan pada 2 Juni mendatang.

"Nanti sasarannya di Pantai Baron, Kukup, Krakal, Sundak, Indrayanti, Sadranan, hingga Siung," ungkapnya.

Screening nantinya menggunakan metode rapid test antibodi. Dewi mengaku belum bisa menentukan berapa jumlah warga yang disasar. Meskipun demikian, koordinasi sudah dilakukan dengan Dinas Pariwisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), hingga SAR Satlinmas.

Menurutnya, jika nanti ada yang reaktif dari hasil pemeriksaan itu, maka warga yang bersangkutan akan diarahkan untuk tes PCR (Polymerase Chain Reaction (PCR) dan melakukan isolasi.

"Tapi tentu kami berharap pelaku wisata tetap aman dan tak terpengaruh dampak libur Lebaran ini," ujar Dewi.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Harry Sukmono, membenarkan adanya kegiatan screening tersebut. Pihaknya pun sudah menerima surat resmi dari Dinkes terkait hal tersebut. Hal ini disambut baik dikarenakan hingga saat ini pemantuan Protokol kesehatan di sektor pariwisata diperketat.

Menurutnya ada tujuh titik pantai yang dijadikan lokasi screening, ketujuh pantai tersebut merupakan yang paling digemari para wisatawan sehingga sangat berpotensi penularan Covid-19. Dan waktu pelaksanaannya pun bervariasi, mulai pukul 10.00 WIB hingga sekitar pukul 15.00 WIB.

"Kalau jumlahnya sendiri kami tidak mengetahui, sebab pelaksanaannya diserahkan ke Dinkes," kata Harry.

Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan pokdarwis pantai yang menjadi sasaran screening. Jadwal pelaksanaannya pun sudah dipublikasikan pada mereka.

Sekretaris Sar Satlimas Korwil II, Surisdiyanto mengatakan, sejak sebelum lebaran hingga saat ini, dirinya mempersiapkan seluruh kelengkapan protokol kesahatan yang lebih ketat. Penerapan itu bukan hanya di kawasan pantai saja melainkan sejak memasuki TPR.

"Dari mulai TPR sudah dilakukan, dan dikawasan wisata sendiri kami tetap berpatroli," jelasnya.

Tidak hanya itu, setiap pemilik warung maupun palaku wisata di kawasan dalam lingkup kecil juga menjadi perhatian dalam menerapakan protokol kesehatan. Mengingat merekalah yang berinteraksi langsung dengan wisatawan.

"Screening ini sebagai faktor penentu bahwa apa yang kalakukan sudah sesuai agar ekonomi wisata tetap berjalan," ungkapnya.

Selain itu, Kata Suris, dari screening tersebut menunjukan bahwa berwisata ke pantai selatan Gunungkidul aman. Baik secara kesiapatan pelaku usaha wisata maupun petugas wisata sudah berjalan dengan baik.

"Monggo silahkan berwisata ke Gunungkidul, yang penting anda harus sehat. Karena kesehatan wisatawan menjadikan sehat pula ekonomi wisata di sini”, pungkasnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya