Menyandang Disabilitas Fisik, Jimat Mandiri dengan Berjualan Sepatu Keliling

Jimat baru-baru ini mendapatkan bantuan dari Kemensos melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Mei 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Sepatu Kulit (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Jimat sejak lahir menjadi penyandang disabilitas fisik yaitu tidak memiliki dua tangan. Namun dia masih bisa hidup mandiri dengan berjualan sepatu keliling.

Pria asal Kabupaten Sukabumi ini merupakan tulang punggung keluarga yang mengais rezeki dengan berjualan sepatu keliling di sekitar wilayah Bandung.

Pria 35 tahun itu baru-baru ini mendapatkan bantuan modal usaha dari Kementerian Sosial lewat Unit Pelaksana Teknis Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung usai videonya tentang dirinya viral di TikTok.

Jimat sendiri menyewa kamar berukuran 4x4 meter bersama dua rekannya. Dia sebelumnya memiliki kios di Pasar GSP Cianjur yang lima bulan lalu digadaikan seharga 11 juta rupiah, namun belum ditebus.

Melansir siaran pers di laman resmi Kementerian Sosial pada Kamis (27/5/2021), bantuan akan diberikan jika proses identifikasi hingga assesmen tim Respon Cepat yang melibatkan pekerja sosial, penyuluh, hingga Dinas Sosial, selesai.

"Bantuan dukungan kewirausahaan untuk beli sepatu Rp 6 juta, jika sudah memiliki stok sepatu sendiri, Pak Jimat bebas menyewa kos sesuai lokasi pasar lebih bagus," kata Tahan Isnaini, anggota Tim Respon Cepat Balai Wyata Guna pada Jumat pekan lalu.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Jeli Melihat Peluang

Jimat, penjual sepatu keliling dengan disabilitas fisik (Tangkapan Layar laman Kementerian Sosial)

Jimat yang dinilai jeli dalam melihat peluang membuatnya sering berpindah tempat. Dia selalu membuka lapak di tempat keramaian.

Jimat mengungkapkan bahwa dirinya pernah mendapatkan tawaran bantuan berupa tangan palsu dan motor roda tiga, namun menolak karena dianggap akan menghambat aktivitasnya. Selain itu, ia sudah terbiasa dengan kondisinya.

"Dia itu orang yang mandiri dan bilang yang dibutuhkan hanya bantuan modal untuk beli sepatu hingga bisa untung lebih dan bisa terus diputar," kata Tahan.

Kemensos mengatakan, Menteri Sosial Tri Rismaharini telah mengarahkan agar Balai memberikan layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) multifungsi dengan respon cepat terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang membutuhkan bantuan.

"Juga sesuai arahan Dirjen Rehabilitasi Sosial untuk dukungan kewirausahaan berupa pelunasan sewa kios bisa diberikan dari bantuan ATENSI," kata Tahan.


Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya