Menko Airlangga: Total Vaksin Covid-19 yang Sudah Masuk Indonesia Capai 83,9 Juta Dosis

Pemerintah menargetkan sebayak 181,5 juta penduduk mendapat vaksin Covid-19 untuk mencapai herd immunity 70 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2021, 14:10 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah tengah fokus terhadap program vaksinasi sebagai game changer pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah sendiri menargetkan sebayak 181,5 juta penduduk mendapat vaksin Covid-19 untuk mencapai herd immunity 70 persen.

“Pemerintah fokus terhadap program vaksinasi sebagai game changer pemulihan ekonomi nasional. ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021 dengan tema “Kawal Efektivitas Belanja, Pulihkan Ekonomi”, Bogor, Kamis (27/5/2021).

Airlangga mengatakan, dengan datangnya tambahan 8 juta dosis vaksin bulk dari Sinovac pada 25 Mei 2021, total vaksin yang sudah masuk ke Indonesia berjumlah 83,9 juta dosis.

Sebagai upaya mendorong percepatan vaksinasi, selain dari program vaksinasi yang dilakukan Pemerintah, juga dibuka kesempatan bagi dunia usaha untuk berpartisipasi dalam Program Vaksin Gotong Royong yang ditujukan kepada semua karyawannya. Dengan upaya tersebut, hingga 26 Mei 2021 telah disuntikkan 25,81 juta dosis vaksin Covid-19.

"Capaian yang baik ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang terbanyak menyuntikan vaksin yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin," jelasnya.

Menko Airlangga menambahkan, dibandingkan dengan kondisi global, persentase kasus aktif Indonesia sampai dengan 26 Mei 2021 tercatat lebih rendah yaitu 5,4 persen (global: 8,8 persen).

Sementara itu, kondisi kesembuhan juga menunjukan angka yang baik, yaitu 91,9 persen (global: 89,1 persen), meskipun kita masih perlu memperbaiki untuk tingkat kematian yang masih lebih tinggi dari rata-rata global.

Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro diberlakukan, jumlah kasus aktif mengalami penurunan sangat signifikan. Saat ini, kasus aktif telah turun hingga 45,5 persen dari puncak kasus aktif di tanggal 5 Februari 2021.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Indonesia Bakal Kedatangan 8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac pada 31 Mei 2021

ilustrasi vaksin. Photo by Daniel Schludi on Unsplash

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memastikan bahwa Indonesia akan kembali menerika pengiriman vaksin Covid-19 dari China. Pada Selasa ini Indonesia telah mendapat pasokan 8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bulk

"Tanggal 31 Mei, akhir bulan ini, kita akan dapat tambahan sekitar 8 juta dosis lagi," tutur Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5/2021).

Untuk diketahui, Indonesia kedatangan 8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku pada Selasa 25 Mei 2021. Vaksin tahap ke-13 tersebut tiba pukul 8.00 WIB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Hari ini kedatangan 8juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dia mengatakan pemerintah selalu menjaga stok ketersediaan vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai target. Dia pun membeberkan hingga saat ini Indonesia telah menerima vaksin Sinovac yaitu 3 juta dosis, AstraZeneca yaitu 6,4 juta dosis, lalu Sinopharm yaitu 1 juta dosis.

"Maka dengan kedatangan tahap ke-13 kali ini yaitu vaksin Sinovac sebanyak 8 juta dosis maka secara total yaitu jumlah vaksin secara total 83,9 juta dosis," bebernya.

Airlangga juga mengatakan pemerintah selalu memastikan faktor keamanan, mutu dan efikesi dari vaksin tersebut. Sehingga masyarakat tidak ada keraguan untuk menggunakan vaksin.

"Pemerintah selalu memastikan faktor keamanan, mutu, efikesi, sehingga tidak perlu ada keraguan bagi masyarakat dalam menerima vaksin. Vaksin yang disediakan Indonesia melalui proses evaluasi badan POM dari para ahli dari ITAGI, WHO," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya