Pengusaha Tak Mau Ambil Pusing soal Penggunaan Vaksin CanSino

Pemerintah bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggencarkan pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang sudah dimulai Selasa (18/5)

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2021, 14:40 WIB
Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 untuk disuntikkan kepada pekerja swasta saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksinasi Gotong Royong memfasilitasi badan usaha yang mau membeli vaksin untuk karyawannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Taskforce COVID-19 PT Astra International Tbk (ASII) Aloysius Budi Santoso menilai tipis adanya potensi penghematan anggaran oleh perusahaan dengan penggunaan vaksin jenis CanSino yang cukup satu kali suntikan.

Sebab, sejauh ini, belum ada informasi resmi terkait harga yang dibanderol untuk biaya penggunaan vaksin asal China itu. Sehingga, bisa saja harga vaksin CanSino akan diterapkan sama dengan Sinopharm yang juga digunakan dalam program vaksin Gotong Royong.

"Jujur, kita tidak punya ide dengan CanSino sampai saat ini. CanSino boleh satu suntikan tapi kalau harganya let say Rp 800 ribuan ya kan podo wae toh (sama saja)," ungkapnya dalam Dialog Produktif bertajuk Perjalanan Vaksinasi Gotong Royong, Kamis (27/5).

"Sekarang kan Sinopharm harganya Rp350 an (Rp321.660) dengan fasilitas kesehatan Rp117 ribu (Rp117.910). Jadi, total kan kira-kira kalo dua kali suntikan Rp 879.140. Kalau CanSino satu suntikan juga sama ya sama jasa," terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya enggan terlalu memikirkan terkait potensi penghematan anggaran dengan penggunaan vaksin CanSino. Menurutnya, terpenting saat ini ialah percepatan pelaksanaan program Gotong Royong yang melibatkan peserta dari karyawan Astra Group untuk segera terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Jadi, kami tidkak berandai-andai dulu karena (harga) vaksin CanSino belum tahu persis. Sementara ini kami tidak berandai-andai tentang CanSino, kita fokus dulu kejar, berdoa 7,5 juta (dosis) segera datang dan Astra alokasinya," tekannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Vaksin

Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 untuk disuntikkan kepada pekerja swasta saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksin yang disuntikkan dalam program Vaksinasi Gotong Royong adalah Sinovam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, pemerintah bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggencarkan pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang sudah dimulai Selasa (18/5) kemarin.

Menteri Erick bilang, percepatan vaksinasi nasional terus dilakukan salah satunya melalui vaksinasi gotong royong. Untuk vaksinasi gotong royong, pihaknya sudah mendapatkan komitmen vaksin untuk 12,5 juta orang.

"Jenis vaksinnya ini ada 2, yaitu Sinopharm dan Cansino. Untuk Sinopharm ada 15 juta dosis atau (untuk) 7,5 juta orang (2 kali suntikan) dari mulai bulan ini sampai bulan Desember," ujar Menteri Erick dalam konferensi pers, Rabu (19/5).

Pihaknya juga akan mendorong pengadaan vaksin Cansino sebanyak 5 juta dosis atau untuk 5 juta orang (1 suntikan). "Total ada 12,5 juta vaksin untuk vaksinasi gotong royong," kata Menteri Erick.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya