Filipina Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 Pfizer untuk Anak Usia 12-15 Tahun

Otoritas kesehatan Filipina mengizinkan penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer untuk anak usia 12-15 tahun.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Mei 2021, 17:01 WIB
Seorang petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca di dalam gereja Paroki Hati Kudus Yesus di Quezon City, Filipina, Senin (17/5/2021). Gereja itu digunakan untuk mempercepat proses vaksinasi kepada warga di daerah tersebut. (AP Photo/Aaron Favila)

Liputan6.com, Manila - Filipina akan mengizinkan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 untuk penggunaan darurat pada anak-anak berusia 12-15 tahun, kata kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Ini memperluas jumlah orang di negara yang akan dilindungi dari virus tersebut.

"Dalam seminggu, kami akan mengeluarkan amandemen otorisasi penggunaan darurat Pfizer dan kami akan dapat menggunakannya pada anak-anak berusia 12-15 tahun," kata kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Rolando Enrique Domingo dalam pertemuan yang disiarkan televisi bersama dengan Presiden Rodrigo Duterte Rabu malam. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (27/5/2021). 

Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech adalah salah satu dari tujuh merek suntikan virus corona yang diizinkan untuk penggunaan darurat di Filipina.


Warga Filipina Tak Bisa Pilih Jenis Vaksin

Petugas kesehatan menyuntik seorang pria dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca di dalam gereja Paroki Hati Kudus Yesus di Quezon City, Filipina, Senin (17/5/2021). Sempat ditangguhkan, Filipina melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca pada penduduk berumur di bawah 60 tahun. (AP Photo/Aaron Favila)

Mengutip NPR, Departemen Kesehatan Filipina mengatakan tidak akan lagi mengizinkan pemerintah daerah untuk mengumumkan merek vaksin virus corona mana yang akan tersedia di lokasi vaksinasi.

Langkah itu dilakukan setelah ratusan orang minggu ini berbaris di sebuah situs di Manila ketika mereka mengetahui vaksin Pfizer akan diberikan di sana.

"Apa yang akan kami tegakkan sekarang adalah merek agnostik," kata Wakil Menteri Luar Negeri Myrna Cabotaje kepada CNN Philippines 'The Source.'

Mulai saat ini, hanya orang yang sudah antre di lokasi vaksinasi yang akan diberi tahu vaksinasi mana yang akan mereka dapatkan dan "jika mereka tidak menyukai vaksinasi yang diberikan selama waktu itu, maka mereka akan berakhir di antrean," lanjutnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya