Liputan6.com, Beijing - Kementerian Luar Negeri China mementahkan kembali teori COVID-19 yang berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan. Teori itu kembali populer pada beberapa waktu terakhir.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga berkata akan merilis hasil laporan intelijen terkait asal mula virus tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Pihak China lantas menuduh AS melakukan "manipulasi politik dan menyalahkan pihak lain," seperti dilaporkan BBC, Jumat (28/5/2021).
Pada awal 2021, WHO telah berkunjung ke Wuhan untuk mencari asal mulai COVID-19. Mereka mendatangi berbagai lokasi, mulai dari pasar hingga rumah sakit.
WHO berkesimpulan bahwa COVID-19 berasal dari hewan, tetapi belum tahu secara pasti hewan mana yang menjadi asalnya. Teori kebocoran dari lab juga dibantah.
Peneliti China ikut terlibat dalam investigasi itu, dan menyarankan agar ada investigasi serupa di negara-negara lain untuk mencari asal COVID-19.
Di lain pihak, ada negara seperti Australia yang menuntut adanya investigasi independen internasional terkait asal mula COVID-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Donald Trump Masih Yakin COVID-19 Bocor dari Laboratorium Wuhan
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyuarakan teori bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Belakangan ini, teori itu kembali mencuat.
WHO sebetulnya sudah melaksanakan investigasi pada awal 2021, namun pihak China ikut terlibat dalam investigasi tersebut. Kini, Trump justru makin yakin bahwa ada kebocoran lab.
Dilaporkan Forbes, Donald Trump berkata hanya memiliki "sedikit keraguan" bahwa virus corona berasal dari lab.
Trump mengeluarkan pernyataan itu saat wawancara di acara Fox Nationa. Pembawa acara sedang membahas artikel Wall Street Journal bahwa intelijen AS menemukan ada beberapa peneliti di China yang dirujuk ke rumah sakit akibat penyakit mirip Covid.
Para peneliti itu dilarikan ke RS pada November 2019, beberapa pekan sebelum konfirmasi kasus pertama COVID-19.
Sebelumnya, Trump dikecam karena dianggap menyebar berita tidak benar terkait teori lab, tetapi baru-baru ini 18 ilmuwan prominen di majalah ilmiah Science menulis surat agar investigasi COVID-19 dilanjutkan, sebab teori kebocoran lab masih memungkinkan.
Advertisement