Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mempersiapkan lonjakan kasus COVID-19 di Tanah Air, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah meminta agar semua dokter untuk bersiaga hingga akhir Juli.
"Sampai akhir Juli, itu betul-betul hati-hati, dan siap siaga untuk tenaganya apabila betul-betul dibutuhkan," kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M. Faqih di Jakarta pada Kamis (27/5/2021).
Advertisement
Dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Daeng berharap agar lonjakan kasus COVID-19 tidak seperti yang terjadi di akhir tahun hingga bulan Januari dan Februari 2021 lalu.
"Kalau lonjakan bulan-bulan ini tidak setinggi di akhir tahun atau awal tahun 2021, kami berharap itu masih dalam kendali yang sangat bisa dikendalikan," ujarnya.
Daeng juga mengungkapkan bahwa IDI telah membentuk Gerakan Dokter Nusantara. Dia berharap agar sekitar 200 ribu dokter yang ada di Indonesia bisa menangani COVID-19.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Semua Dokter Dilatih
"Kami tidak hanya ingin mengandalkan spesialis tertentu yang jumlahnya terbatas," kata Daeng melanjutkan.
Menurut Daeng, apabila COVID-19 hanya dibebankan ke dokter spesialis seperti paru atau penyakit dalam yang memang sudah terlibat secara khusus, maka akan sulit menangani apabila terjadi lonjakan infeksi virus corona.
"Sehingga kami sudah mengeluarkan kebijakan seluruh dokter boleh menangani COVID dan kami sudah meminta seluruh perhimpunan, seluruh cabang, seluruh IDI wilayah melakukan pelatihan penanganan COVID bagi dokter," katanya.
Meski begitu, Daeng mengatakan bahwa pada penanganan yang bersifat spesifik atau butuh tindakan khusus seperti memasang intubasi atau ventilator, mungkin masih akan dilakukan dokter yang telah menguasai secara teknis.
"Tetapi penanganan dan pengobatan secara umum, kami sudah terus menerus melakukan pelatihan untuk menyediakan tenaga kalau ada lonjakan," kata Daeng.
Advertisement