Liputan6.com, Jakarta Simone Inzaghi telah mengucapkan selamat tinggal kepada Lazio. Setelah 22 tahun yang fantastis sebagai pemain dan pelatih, Inzaghi akhirnya hengkang demi memenuhi tawaran dari Inter Milan.
"Dengan sangat meneysal, saya ingin memberitahu kalian kalau sejak 30 Juni, petualangan saya bersama Lazio akan berakhir," kata Simone kepada ANSA seperti dilansir dari Football Italia.
Advertisement
"Saya berterima kasih kepada presiden, pemain, dan fans yang telah menemani saya dalam 22 tahun sebagai pemain dan pelatih," kata Simone menambahkan. "Kami bertarung dan menang bersama. Warna ini bakal selalu melekat di hatiku: Biancocelesti akan selalu jadi bagian jiwaku," bebernya.
Simone Inzaghi memulai petualangannya di Lazio sebagai pemain pada tahun 1999 hingga 2010. Setelah gantung sepatu, Inzaghi kembali ke stadio Olimpico sebagai pelatih. Bersama Inzaghi, Lazio pernah menjuarai Coppa Italia pada tahun 2018/19 dan merebut Supercoppa Italiana: 2017, 2019.
Musim ini, Lazio dibawa finis di urutan keenam dan berhak tampil di Europa League musim depan.
Seharusnya Simone dijadwalkan menantangani perpanjangan kontrak, kemarin malam. Hanya saja, tawaran Inter Milan membuat hatinya goyah dan memutuskan untuk meninggalkan Lazio.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Suporter Meradang
Kepergian Inzaghi menjadi pukulan telak bagi Lazio. Banyak yang kecewa dengan langkah Inzaghi menerima pinangan Inter Milan. Manajamen bahkan tidak menyebut nama saat mengumumkan kepergian Inzaghi sehingga membuat pria 45 tahun itu kembali menyampaikannya lewat ANSA.
Suporter tak kalah marah. Beruntung Inzaghi tidak punya media sosial. Kemarahan mereka kemudian dilampiaskan kepada anaknya, Tommaso. "Ayahku mencintai Lazio selama-lamanya," tulisnya.
Advertisement
Dibela Anak
"Saya menulis ini untuk orang-orang yang menulis dan berbicara macam-macam keada saya, dan yang biasanya saya abaikan juga," beber Tommaso yang masih berusia remaja. Dia kemudian membela ayahnya dan mengingatkan suporter Lazio untuk menghormati pengorbanan yang sudah dilakukan.
"Dia tinggal bersamamu bahkan ketika tidak ada orang lain yang akan tinggal. Dia menang untukmu saat tidak ada orang lain yang bisa menang," tulisnya. “Banyak kisah cinta tidak berakhir seperti yang seharusnya, tetapi sentimen yang dirasakan selama 20 tahun tetap ada dan akan tetap selamanya.”
Di Inter Milan, Simon Inzaghi bakal menempati posisi yang ditinggalkan Antonio Conte.