Liputan6.com, Jakarta - Miliaran jangkrik jenis Brood X muncul di negara bagian Amerika Serikat, seperti di Maryland, Pennsylvania, Virginia, Indiana, dan Tennessee. Kemunculan serangga langka itu ditangkap sebagai isyarat mengasah kemampuan memasak oleh seorang chef sushi di Washington.
Sang koki, Bun Lai, merupakan seorang pencetus gerakan makanan berkelanjutan. Ia mengundang penduduk setempat untuk berburu jangkrik di taman kota lalu dilanjutkan dengan kegiatan mencicipi sushi jangkrik goreng buatannya. Selama akhir pekan, koki kelahiran Hong Kong yang tinggal di di AS itu menunjukkan kepada penduduk bagaimana cara memanen, memasak, dan menyiapkan jangkrik sebagai alternatif bertani dan membuat makanan.
Baca Juga
Advertisement
"Di dunia ini, pandemi terbesar yang kita hadapi bukanlah Covid-19, melainkan penyakit yang berkaitan dengan makanan, sehingga kita harus mengambil langkah revolusioner dengan terbiasa memanfaatkan yang ada di sekitar untuk dimakan," kata Bun Lai, dilansir dari thejapantimes, Jumat, 28 Mei 2021.
Melalui akun Instagram dan Twitter-nya, Bun mengumumkan waktu dia akan menangkap dan memasak jangkrik Brood X, kemudian membagikannya secara gratis kepada siapapun yang tertarik untuk merasakan sensasi kreasi masakannya. Bun memperingatkan agar jangkrik tidak menjadi makanan utama, karena dikhawatirkan bisa habis atau punah akibat dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
"Perburuan dan memasak jangkrik gratis. Bawalah bahan untuk memasak dan bergabunglah dengan saya untuk berkreasi atau datang untuk sekadar makan!" tulis Bun Lai pada akun Instagramnya @cookinforpeace.
Bun akan terlebih dahulu membumbui jangkrik dengan garam sebelum digoreng dalam wajah besar yang telah diberi minyak. Setelah matang, serangga ini akan digulung bersama nasi dan sayuran menggunakan rumput laut kering.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bagaimana Rasanya?
Salah seorang penduduk sekitar bernama Stella Roque, yang tumbuh dengan rasa takut pada serangga ragu untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Bun Lai. Namun, ia melihat bahwa kegiatan ini bisa menjadi cara untuk mengatasi fobianya terhadap serangga.
"Saya di sini hari ini karena Bun Lai mengundang saya untuk mencoba jangkrik yang dimasak dan saya berpikir ini akan jadi pengalaman yang menarik," ujar Roque, "Saya memutuskan untuk ikut dalam kegiatan ini mengingat saya telah mendangar bahwa miliaran jangkrik muncul di daerah tersebut."
Roque yang tidak pernah melihat olahan makanan ini merasa sangat terkejut bahkan ketakutan saat harus memegangnya secara langsung. Namun, setelah mencobanya dia sangat menyukai makanan ini karena gurih dan unik dari jangkrik yang digoreng.
Berdasarkan laman Healthline, setiap 100 gram sajian, jangkrik mengandung 13,2-20,3 gram rotein atau sekitar 65,5 persen. Tak hanya kaya akan protein, jangkrik juga mengandung lemak, kalsium, seng, magnesium, tembaga, folat, biotin, asam pantotenat, dan zat besi.
Kandungan zat besi pada jangkrik 180 persen lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi. Hewan ini mengandung kalsium dan vitamin B riboflavin lebih banyak dibanding produk daging seperti ayam, babi, dan sapi. Studi menunjukkan kandungan serat jangkrik bisa mencapai 13,4 persen dalam 100 gram. (Dinda Rizky Amalia Siregar)
Advertisement