Liputan6.com, Jakarta Menjadi barista adalah pekerjaan sehari-hari dari Sri Ayu Astuti atau Cici. Penyandang disabilitas sensorik netra ini adalah salah satu penerima manfaat binaan dari Balai Rehabilitasi Wyata Guna.
Wanita 24 tahun ini sebelumnya mendapatkan pelatihan barista yang diberikan oleh balai, mulai dari teori hingga praktik. Menurutnya, latihan yang ia dapatkan kebanyakan praktik seperti mengoperasikan alat hingga membuat espresso.
Advertisement
"Semakin hari alhamdulillah ada peningkatan yang lebih baik saat mempelajarinya," kata Cici seperti dilansir dari siaran pers di laman resmi Kementerian Sosial pada Jumat (28/5/2021).
Usai lulus dari pelatihan barista, Cici tidak langsung bekerja di Cafe More, di mana tempat tersebut merupakan tempat penyaluran para penerima manfaat yang sudah dilatih.
Namun, pelatihan yang efektif membuatnya terlatih saat kafe yang memiliki menu favorit kopi gula aren tersebut membutuhkan barista.
Cafe More, yang terletak di Jalan Pajajaran, Bandung sendiri memiliki filosofi: "Secangkir kopi yang Anda minum menciptakan pekerjaan untuk para penyandang disabilitas."
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Berharap Punya Kedai Sendiri
Cici mengaku awalnya dia ingin bertemu dengan sesama disabilitas. Dalam pelatihannya di Balai Rehabilitas Wyata Guna, ia pun bisa bertemu dengan mereka.
"Saya tahu dari internet dan mendengar dari radio, akhirnya saya dapat informasi soal Balai Rehabilitasi Wyata Guna ini, dan direspon dengan baik," katanya.
Dirinya merasa senang karena memiliki kegiatan yang produktif dan menghasilkan, sekaligus bisa bertemu dengan teman-temannya sesama disabilitas.
Setelah terjun sebagai barista pun, Cici mengatakan masih terus belajar. Dia pun berharap bisa membuka sebuah kedai minumannya secara mandiri.
Advertisement