Liputan6.com, Jakarta Metode belajar tatap muka sudah dimulai di beberapa sekolah. Di Lycee Francais De Jakarta siswa SD, SMP, dan SMA masuk dua kali seminggu. Adapun kelas yang dimaksud adalah SD mulai dari kelas 4 serta seluruh kelas SMP (7, 8, 9) dan SMA (10, 11, 12).
Lycee Francais De Jakarta termasuk salah satu sekolah di Jakarta yang ditunjuk Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang menerapkan uji coba pembelajaran tatap muka.
Communication Manager Lycee Francais De Jakarta Patrick Blot mengatakan, sekolah internasional Prancis yang terdiri dari SD, SMP, dan SMA ini juga sudah mendapatkan izin sebagai Pilot School oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (sekarang Kemenristek Dikti) untuk uji coba belajar tatap muka.
Advertisement
"Kami buka (belajar tatap muka) sejak 12 April 2021. Kalau kami sudah melakukan protokol kesehatan dengan baik, ya bisa membuka sekolah tatap muka. Itupun bukan berarti semua siswa masuk, melainkan sebagian siswa (kelas diisi 50 persen dari kapasitas siswa)," kata Patrick saat diwawancarai Health Liputan6.com di Lycee Francais De Jakarta, yang berlokasi di bilangan Cipete, Jakarta Selatan, pada Jumat (28/5/2021).
"Jadi tidak langsung semua siswa yang masuk. Misalnya, satu hari hanya beberapa kelas yang belajar tatap muka. Satu kelas juga tidak lebih dari 15 orang."
Selama belajar tatap muka, siswa juga harus mematuhi protokol kesehatan. Penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) wajib dilakukan.
"Secara umum, siswa yang datang, kami sediakan untuk cuci tangan dan handsanitizer. Tapi kami merekomendasikan untuk cuci tangan. Ketika masuk dari pintu gerbang, siswa harus mengikuti petunjuk arah," lanjut Patrick.
"Jadi, ada stiker penunjuk arah. Kami bikin satu arah untuk naik ke ruang kelas. Lalu satu akses arah lagi untuk turun. Sehingga siswa yang turun-naik tangga tidak saling berpapasan (hanya satu akses arah)."
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Metode Daring Bersamaan Waktu dengan Belajar Tatap Muka
Ketika tiba di sekolah, siswa Lycee Francais De Jakarta juga dicek suhu tubuh. Suhu tubuh tidak boleh lebih dari 37,3 derajat Celsius. Bangku di tiap kelas pun diberi jarak.
"Ada tes suhu tubuh juga dan tidak boleh lebih dari 37,3 derajat Celsius. Jarak satu bangku ke bangku yang lain itu 1,5 meter," Patick Blot menambahkan.
Mengenai akses naik dan turun, tujuannya menghindari papasan siswa atau kelas lain. Jadi, satu tangga akses naik semua. Kemudian kalau mau turun ya harus di tangga lain yang ada akses turun.
Dalam hal ini, kalau siswa mau turun harus memutar dulu. Awalnya, siswa berpikiran cukup jauh untuk turun, akan tetapi protokol kesehatan harus dipatuhi.
Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, pembelajaran di Lycee Francais De Jakarta juga menggunakan metode daring. Menariknya, metode daring dilakukan bersamaan dengan pembelajaran tatap muka berlangsung.
"Kalau misalnya ada lebih dari 15 siswa yang dijadwalkan datang (belajar tatap muka). Kita bagi itu, di kelas tidak lebih dari 15 orang. Sisanya, belajar daring dari rumah. Jadi, kami proyeksikan kegiatan belajar mengajar di sekolah ke rumah secara online pada waktu bersamaan," pungkas Patrick.
Advertisement