Liputan6.com, Jakarta - Pabrik Tesla yang terletak di Jerman, hampir menjadi korban si jago merah. Kebakaran yang terjadi pada Rabu (26/5/2021), di Gruenheide, Negara Bagian Timur Brandenburg, ternyata lokasinya berdekatan dengan pabrik Tesla.
Melihat kemungkinan ada sesuatu yang tidak beres, polisi Jerman akhirnya memutuskan untuk melakukan investigasi terkait apa yang menjadi penyebab dari kebakaran tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun aktivis sayap kiri sudah mengaku untuk bertanggung jawab, namun, hal tersebut tidak membuat pihak kepolisian puas dengan pernyataannya.
Mereka mengatakan telah memutus pasokan listrik ke pabrik Tesla dengan membakar enam kabel bertegangan tinggi di atas tanah.
Adapun alasan yang dikemukakan adalah apa yang menjadi visi dan misi Tesla untuk wilayah sekitar tidak terbukti. Sehingga, aktivis ini merasa muak serta tidak ingin Tesla meneruskan produksinya di kawasan tersebut.
"Tesla itu tidak hijau (ramah lingkungan), ekologis atau sosial," tulis pernyataan dalam surat tersebut melansir Reuters.
Dalam insiden tersebut, kabel listrik yang terbakar hampir memakan pabrik Tesla. Namun beruntung, api tersebut tidak memberikan dampak kerusakan yang begitu besar.
Penundaan Pembukaan Akibat Insiden Kebakaran
Dengan adanya pabrik Tesla tersebut, mereka sudah menargetkan bahwa bisa memproduksi hingga 500 ribu mobil Model Y setiap tahunnya.
Dengan adanya insiden ini, Tesla, sudah memutuskan untuk menunda pembukaan gigafactory sampai akhir 2021. Semula, mereka merencanakan untuk melakukan pembukaan pada 1 Juli 2021.
CEO Tesla Elon Musk sempat mengeluhkan bahwa birokrasi di Jerman agak rumit dalam pemberian persetujuan.
Dalam sebuah pernyataan, pria terkaya di dunia itu mengeluhkan bahwa untuk mendapatkan persetujaun dalam pembangunan gigafactory ini cukup lama karena sempat dihentikan oleh ahli lingkungan setempat.
Advertisement