Liputan6.com, Pekanbaru - Gubernur Riau Syamsuar tidak berkomentar banyak terkait adanya kerumunan di rumah Bupati Meranti Muhammad Adil. Dia menyebut masalah itu selesai karena pembubaran yang dilakukan oleh personel Polres Kepulauan Meranti beserta TNI.
"Kalau sudah dibubarkan, tidak usah dikomentari lagi," kata Syamsuar di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Jumat siang, 28 Mei 2021.
Baca Juga
Advertisement
Syamsuar juga menyebut tidak akan ada menindaklanjuti terkait kerumunan itu di tengah melonjaknya Covid-19 di Riau. Walaupun, Riau pada 26 Mei 2021 menjadi daerah tertinggi angka kematian dan konfirmasi harian tertinggi di Indonesia.
Selanjutnya, pada 27 Mei 2021, angka konfirmasi kasus baru Covid-19 di Riau juga tidak turun bahkan melonjak. Pada tanggal itu, ada 811 kasus konfirmasi baru di Bumi Lancang Kuning.
"Tak ada, tak ada," tegas Syamsuar ketika ditanyai wartawan apakah Bupati Meranti bakal mendapat teguran atau tidak sebagai Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kepulauan Meranti.
Kerumunan di rumah Bupati Meranti Muhammad Adil terjadi pada Kamis, 27 Mei 2021. Lokasi kerumunan ada di daerah Alah Air, Kecamatan Tebingtinggi.
Simak video pilihan berikut ini:
Berpotensi Penyebaran Covid-19
Sebelumnya, Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kepulauan Meranti yang juga Kapolres, Ajun Komisaris Besar Eko Wimpiyanto Hardjito menyebut pembubaran dipimpin Kabag Operasional Polres Kompol Joni Wardi dan Kasat Intelkam AKP Syaiful. Selain polisi, pembubaran kerumunan di rumah juga melibatkan personel TNI.
Wimpi menjelaskan, kerumunan di rumah bupati dilakukan oleh Tim AOK (Adil Orang Kita). Saat itu, AOK 9 kecamatan dan AOK kelurahan sedang melakukan rapat koordinasi di lokasi.
"Pembubaran tersebut dilakukan dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di Meranti. Apalagi, dua orang meninggal akibat Covid-19 pada Kamis di Meranti," jelas Wimpi.
Wimpi menyatakan keselamatan manusia adalah hukum tertinggi. Berdasarkan hal itu, ia juga tidak ingin dianggap pandang bulu dalam menyelamatkan manusia.
"Apalagi pembubaran itu dilakukan atas laporan masyarakat yang masuk kepada kita sehingga pembubaran terpaksa harus kita lakukan," tegas Kapolres.
Apalagi, tambah Wimpi, seluruh tim Satgas Covid-19 baru-baru ini juga sudah melakukan rapat koordinasi terkait peningkatan jumlah kasus di Meranti. Saat itu, diputuskan agar satgas semakin ketat dalam membatasi kegiatan masyarakat.
Advertisement