Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memuji DKI Jakarta dan mengatakan bahwa wilayah Ibu Kota ini merupakan salah satu provinsi yang paling baik dalam pengendalian COVID-19.
Pujian tersebut dilontarkan Budi Gunadi usai mengklarifikasi adanya kesalahpahaman terkait Kementerian Kesehatan yang diberitakan memberikan nilai terburuk E kepada DKI Jakarta.
Advertisement
"Saya ingin sampaikan bahwa saya melihat banyak sekali hal-hal yang sudah dilakukan dengan baik," katanya dalam konferensi pers secara virtual pada Jumat (28/5/2021).
Menurut Menkes, tingkat testing atau pemeriksaan COVID-19 di Jakarta merupakan yang paling tinggi di Indonesia. "Untuk urusan testing, dari seluruh provinsi, DKI yang paling banyak," katanya.
Budi mengatakan, pemeriksaan atau testing merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan mengendalikan COVID-19, bahkan lebih penting dibandingkan vaksinasi.
"Untuk mengatasi pandemi ini kita harus menerapkan protokol kesehatan, testing, tracing, isolasinya nomor dua harus baik. Kesiapan rumah sakit dan strategi perawatannya harus baik, nomor tiga, dan yang keempat vaksinasi," kata Menkes Budi.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Apresiasi Vaksinasi di DKI Jakarta
Terkait vaksinasi, Menkes juga mengatakan bahwa DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi yang vaksinasi COVID-19-nya paling "agresif."
"Aku bisa bilang tiga provinsi yang paling agresif, paling cepat vaksinasinya adalah DKI, Bali, dan Jogja," kata Budi Gunadi.
Selain itu menurutnya, tingkat vaksinasi lansia di DKI Jakarta merupakan yang paling tinggi. "Lebih dari 60 persen sekarang sudah disuntikkan," kata Budi.
Dia mengingatkan bahwa melindungi lansia dengan vaksinasi sangatlah penting karena mereka memiliki risiko yang lebih besar apabila terkena COVID-19.
"Saya melihat bahwa banyak keunggulan yang sudah dilakukan oleh teman-teman di DKI," ujarnya.
"Jadi apresiasi saya terhadap seluruh aparat pemerintahan yang ada di DKI, seluruh tenaga kerja kesehatan yang ada di DKI mulai dari ibu kepala dinas, pimpinan rumah sakit daerah, pegawainya, dokternya, susternya, puskesmas," katanya.
Advertisement
