Liputan6.com, Istanbul - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meresmikan masjid di Gezi Park, Taksim Square. Pendirian masjid di Istanbul itu menuai kontroversi di 2013 sehingga muncul protes.
Dilaporkan BBC, Sabtu (29/5/2021) Presiden Erdogan dan pendukungnya turut menggelar salat Jumat di Masjid Taksim yang memiliki kapasitas 4.000 orang. Kondisi masjid penuh sehingga ada yang harus salat beralaskan koran.
Baca Juga
Advertisement
Rencana pendirian masjid di Taksim Square menuai kontroversi, sebab area yang digunakan secara tradisional memiliki simbol sekuler bagi negara Turki. Ukuran masjid itu juga lebih tinggi dari Monumen Republik di lokasi yang sama.
Monumen Republik itu menampilkan para pendiri Turki sebagai pengingat berdirinya Republik Turki.
"Masjid Taksim sekarang berada di tempat prominen di antara simbol-simbol Istabul," ujar Presiden Erdogan. "Insya Allah, (masjid) ini akan ada di sini sampai akhir waktu."
Erdogan juga berkata konstruksi masjid ini adalah kemenangan terhadap pengunjuk rasa yang menolak ada simbol religi di Taksim Square. Presiden Turki itu berkata bahwa tidak ada yang bisa menghentikan inisiatif ini.
Protes di Gezi Park
Gagasan mengenai Masjid Taksim sudah dibahas Erdogan ketika ia masih menjabat sebagai wali kota Istanbul di tahun 1990-an.
Erdogan bercerita bahwa dulu belum ada tempat ibada, sehingga orang-orang harus salat dengan koran di lantai.
Masjid Taksim memiliki nuansa warna kecoklatan. Aula utamanya sangat luas dan di langit-langit terdapat sebuah lampu gantung berukuran besar dengan gaya minimalis nan elegan.
Peresmian Masjid Taksim ini juga bertepatan pada dimulainya protes Gezi Park, yakni 28 Mei 2013.
Pada 2013, demo Gezi Park muncul di Turki. Gerakan itu awalnya menolak proyek pembangunan di Gezi Park, kemudian meluas membahas berbagai isu sosial-politik di era Erdogan.
Advertisement