Menko PMK Cek ABK Filipina dan Tenaga Kesehatan di Cilacap yang Terpapar Covid-19 Varian India

Varian baru Covid-19 B.1617 ditemukan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Varian dari India itu pertama kali ditemukan dari anak buah kapal asal Filipina yang berlabuh di pelabuhan di Cilacap.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Mei 2021, 11:35 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau para anak buah kapal (ABK) Filipina dan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 varian B.1617 di RSUD Cilacap Jawa Tengah, Jumat 28 Mei 2021. Dia menilai, penanganan penyebaran Covid-19 varian dari India di Cilacap sudah baik.

"Berdasarkan penjelasan tadi, mulai dari petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan, kemudian Satgas Covid-19, dirut RS Priscillia, Kapolres, Dandim, kemudian dari Pak Bupati, kesimpulannya bisa dipastikan bahwa penanganannya sudah baik," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Sabtu (29/5/2021).

"Sehingga mudah-mudahan varian baru yang kemarin sempat mendarat di Cilacap ini bisa kita segera atasi," sambungnya.

Dalam peninjauan, Muhadjir menyempatkan berinteraksi dengan tenaga kesehatan dan ABK Filipina yang terjangkit virus corona B.1617.2 melalui video conference. Dia menyampaikan dukungan moral dan motivasi kepada pasien agar bisa menang melawan virus yang dideritanya.

Selain itu, Muhadjir juga memberikan dukungan moral kepada para tenaga kesehatan yang bertugas menangani para pasien virus corona varian B.1617 di RSUD Cilacap. Para tenaga kesehatan ini terinfeksi Covid-19 varian B.1617 usai menangani para ABK.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Cepat Tanggap

Muhadjir memastikan seluruh pihak telah cepat tanggap dalam memeriksa keberadaan virus varian corona dari India. Dia mengatakan, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Satgas Covid-19 daerah telah memeriksa dengan baik setiap kapal yang masuk dan mengkarantina mereka yang terindikasi virus.

"Spesimen yang diperiksa tidak hanya dites PCR saja tapi sampai genome sequencing. Jadi bisa diketahui variannya. Kemudian dilakukan tracing besar-besaran pelacakan dan setelah itu diketahui kemudian kita adakan penindakan itu. Ada yang diobati ada yang diisolasi," jelas Muhadjir.

Seperti diketahui, varian baru virus corona B.1617 ditemukan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Varian dari India itu pertama kali ditemukan dari anak buah kapal asal Filipina yang berlabuh di pelabuhan di Cilacap.

Setidaknya, ada 14 kasus mutasi setelah dilakukan screening terhadap ABK Filipina. Dari 14 kasus mutasi tersebut, sebanyak 33 tenaga kesehatan RSUD Cilacap ikut tertular saat menangani para ABK.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya