Liputan6.com, Aceh - Kepala Seksi Trantib Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat, Muhammad Yuthi (46 tahun) pada Jumat siang sekira pukul 12.00 WIB terpaksa dilarikan ke IGD RSUD Meulaboh, setelah ditikam oleh seorang pelaku pria berbusana perempuan.
Korban mengalami luka di bagian bahu setelah ditikam menggunakan gunting oleh pelaku.
Baca Juga
Advertisement
"Saya ditikam ketika berusaha mengamankan pelaku yang memegang senjata tajam seperti parang dan kapak," kata Muhammad Yuthi saat dirawat di IGD RSUD Meulaboh, Jumat siang, dikutip Antara.
Menurut M Yuthi, ia diserang pelaku ketika berusaha mengamankan pelaku bersama sejumlah petugas Satpol PP Aceh Barat, setelah mendapatkan pengaduan dari masyarakat yang melaporkan adanya seorang pria berkeliaran sambil memegang senjata tajam.
Hingga berita ini ditulis, korban Muhammad Yuthi masih mendapatkan penanganan medis terhadap luka robek di bagian bahu kanan korban.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Diduga Gangguan Jiwa
Kepala Bidang Trantib Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat Dodi Bima Saputra menjelaskan pelaku pembacokan terhadap M Yuthi (46 tahun), Kasi Trantib di lembaga pemerintah setempat diduga mengalami gangguan jiwa.
“Jadi, pelaku pembacokan terhadap rekan kita ini diduga mengalami gangguan jiwa. Pelaku sudah kita bawa ke Bangsal Zaitun RSUD Meulaboh,” kata Dodi Bima Saputra di Meulaboh, Jumat sore.
Ia menjelaskan, pelaku yang diduga melakukan penyerangan terhadap korban M Yuthi, tercatat sebagai warga Desa Ujong Drien, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.
Pelaku sebelumnya dilaporkan oleh masyarakat ke Dinas Satpol PP WH Aceh Barat karena diduga memiliki senjata tajam seperti parang (golok) dan sebilah kapak.
Petugas yang mendapatkan laporan dari masyarakat kemudian bergerak ke lokasi kejadian, dan kemudian mendapatkan penyerangan dari pelaku.
“Meski terluka, alhamdulillah rekan kami Bapak M Yuthi dalam kondisi stabil. Bagian luka bacok juga sudah dijahit oleh petugas medis di rumah sakit,” kata Dodi Bima Saputra menuturkan.
Advertisement